Ku tahu, diriku memang berlumur dosa. Pun jua tak sempurna. Tak sesuci baginda. Bahkan, mungkin diriku hanyalah serpihan-serpihan kaca yang melukai seseorang yang berusaha menyentuhnya.
Ku tahu, diriku kerap kali menyakiti. Meski tak sengaja, tetaplah orang lain tersakiti oleh perkataanku ini. Memang lidah tak bertulang, namun lebih tajam dari seribu pedang. Oleh karenanya selalu kucoba tuk diam.
Aku takkan meraum jika tak kau bangunkan. Layaknya singa yang tertidur pulas lalu habis kesabaran. Telah lama ku coba memendam, lalu kau buat meledak tak tertahan.
Ku coba tuk bungkam, mengapa malah kau hantam? Sebatas mengujikah atau memang tak suka dengan ku diam?
*
Memang manusia tiada yang suci, tapi apa salahnya mencoba berbenah diri. Tiada yang sia-sia jika kita mau berusaha. Bahkan, batu yang sekeras itu mampu dilunakkan jika air terus diteteskan. Selama masih memiliki kesabaran. Semua akan indah kedepan.
Bahkan, jika kita ingin berubah tuk lebih baik, Tuhan kan memeluk dengan hal-hal indah tak terduga dan tak pernah terbayangkan.Â
Lampung, 25 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H