Lengkuk jemari melentik
Mengetik syair-syair cantik
Tajam suara memekik
Bak orang yang sedang membidik
Begitu lincahnya
Melesat penuh aksara
Diceritakan segala keluh kesahnya
Dari duka hingga bahagia; lelaki semesta
Merendahkan diri serendah-rendahnya
Seakan hanya dia yang merasakannya
Seakan hanya dia yang paling sengsara
Padahal ini adalah dunia; sudah sewajarnya
Cerita-cerita nan menyentuh qolbu
Menusuk hati wanita pemalu
Canda tawa penuh haru
Rasa hati kian terbelenggu
Siapa dia?
Menyamai jiwa
Membeberkan segala rahasia hidupnya
Menikam manusia-manusia hampa
Kata berjalan seperti kereta
Tiada kumiliki celah untuk menerobosnya
Kata-kataku terabaikan olehnya
Hanya terdiam tanpa suara nan menyimaknya
Diriku..
Hanya cadangan maya
Dijadikan pelampiasan atas rasanya
Atau membuat cemburu kekasihnya
Hahaha.. aneh
Banyak kata membuatku tidak ngeh
Hanya dapat mengikuti alurnya
Tanpa tahu maksud sesungguhnya
Lampung, 06 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H