Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Kita Kadang Tidak Bahagia Padahal Segalanya Terlihat Baik?

22 September 2024   19:01 Diperbarui: 22 September 2024   23:27 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang terlihat tidak bahagia meskipun memiliki segalanya. Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio 

Pernahkah kita bangun di pagi hari merasa segalanya baik-baik saja tapi tetap ada rasa hampa yang sulit dijelaskan? Atau mungkin di tengah pencapaian dan kesuksesan yang tampak dari luar, justru merasa kosong di dalam? 

Kenyataannya, meski banyak hal dalam hidup tampak berjalan sesuai rencana, perasaan tidak bahagia kadang selalu hadir. Biasanya tanda-tanda seseorang sedang tidak bahagia gejalanya adalah ketika melakukan hal-hal yang disukai, hal-hal itu tidak lagi punya efek yang sama setelah melakukannya kembali.

Kita juga jadi merasa hampa, susah untuk bisa tertawa atau senang sepanjang hari. Mengapa kita kadang susah untuk bahagia dan tidak merasa bahagia, meskipun segala sesuatu terlihat sempurna?

Kebahagiaan vs Kepuasan Hidup

Definisi kebahagiaan menurut sudut pandang Daniel Kahneman, satu-satunya ilmuwan psikologi peraih penghargaan Nobel. Menurut Kahneman kebahagiaan adalah perasaan gembira sementara yang kita dapatkan ketika melakukan suatu hal yang menyenangkan. 

Efek perasaan gembira ini tidak berlangsung lama dan akan hilang seiring berakhirnya faktor penyebabnya. Misalnya nongkrong bareng teman di angkringan atau coffee shop, nonton serial drama Korea non stop, jalan-jalan ke Mall dan lain sebagainya yang membuat kita bahagia saat itu juga. 

Dapat dikatakan bahwa cara mendapatkan kebahagiaan tersebut dengan cara yang cukup sederhana. Makanya kalau berdasarkan definisi dari Kahneman, sebenarnya yang banyak orang cari dalam hidup itu bukanlah kebahagiaan tapi lebih kepada kepuasan hidup. Jadi bukan kebahagiaan (happiness) yang menjadi tujuannya tapi kepuasan hidup (Life satisfaction).

Jika kebahagiaan itu berada di masa kini yang terjadi sekarang dan sifatnya jangka pendek atau short-term, sedangkan kepuasan hidup sifatnya lebih jangka panjang atau long-term. 

Kepuasan hidup ini pada dasarnya adalah kepuasan yang kita alami saat kita melihat kebelakang lalu mengingat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui dengan penuh suka cita dan kegembiraan. Kita merasa bahwa telah mencapai suatu hal yang penting dalam hidup kita.

Orang yang memiliki kepuasan hidup tinggi sudah bisa dipastikan pasti pernah mengalami kebahagiaan. Tapi orang yang bahagia belum tentu puas dengan hidupnya ketika dia melihat ke belakang perjalanan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun