Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Parpol Merekrut Artis, Tanda Gagal Melakukan Kaderisasi?

29 Februari 2024   08:40 Diperbarui: 5 Maret 2024   09:12 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejumlah nama artis dan pesohor kembali menghiasi daftar calon anggota legislatif di pemilihan umum 2024 mulai dari pemain film dan sinetron, pelawak hingga musisi. Banyak artis yang memutuskan untuk terlibat dalam dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. 

Meskipun bukan sebuah fenomena yang baru karena hampir di setiap pemilu pasti ada beberapa artis yang mencalonkan diri dalam pemilihan umum di Indonesia. Hal ini mengundang pertanyaan kritis tentang prioritas politik, kualitas kader, identitas partai politik serta keberhasilan partai politik dalam melakukan kaderisasi yang efektif. Meski kerap menuai pro dan kontra nyatanya tidak sedikit pula artis yang berhasil menduduki jabatan di pemerintahan dan lolos ke Senayan.

Alasan Partai Politik Masih Tertarik untuk Merekrut Para Artis 

Kaderisasi merupakan proses penting dalam kehidupan sebuah partai politik. Melalui kaderisasi, partai politik membangun dan mengembangkan kader-kader yang memiliki komitmen, dedikasi dan pemahaman yang kuat terhadap ideologi, program dan nilai-nilai partai. 

Kader-kader ini diharapkan menjadi tulang punggung partai politik dalam merumuskan kebijakan, menjalankan kampanye, dan mewakili kepentingan partai di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Selama ini diketahui banyak artis yang diusung partai politik demi untuk mendongkrak elektabilitas partai pada pemilu dan sekaligus menjadi jalan pintas bagi partai politik untuk mengumpulkan suara.

Jumlah suara inilah yang nantinya akan menentukan kesuksesan partai politik pada pemilu. Seperti yang kita tahu bahwa dalam dekade belakangan ini pemilu semakin kompetitif dan sangat berat dari segi pembiayaan apalagi untuk partai politik yang masih tergolong baru dalam kancah politik.

Mencari orang yang populer dan memiliki modal dana besar yang mau terjun ke politik bukanlah perkara yang mudah. Pilihan terbaiknya hanyalah incumbent atau petahana yang mencalonkan diri kembali, mantan pejabat atau kepala daerah dan para artis atau pesohor.

Pendanaan kampanye sangat membutuhkan dana yang cukup besar. Pada akhirnya partai harus memikirkan cara yang strategis dan efisien untuk dapat meraih suara sebanyak-banyaknya.

Tujuan utama partai politik adalah tetap bisa survive dan punya kursi di setiap daerah pemilihan. Apabila partai sudah memiliki kursi selanjutnya adalah bagaimana mempertahankan posisi agar kursi itu tetap terjaga dan jika belum memiliki kursi bagaimana cara untuk mendapatkan kursi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun