Nagasaki merupakan kota pelabuhan dan ibu kota Prefektur Nagasaki yang terletak di Pulau Kyushu, Jepang. Pada masa periode Edo ketika Jepang memulai isolasi nasional, pelabuhan Nagasaki menjadi satu-satunya pelabuhan yang dibuka untuk perdagangan luar negeri.
Hal inilah yang memberi pengaruh besar pada budaya dan pengetahuan dari berbagai negara di Asia, Eropa dan Amerika yang masuk ke Jepang melalui Nagasaki dan memberi kontribusi besar bagi modernisasi Jepang. Â
9 Agustus 1945
9 Agustus 1945 menjadi hari yang tidak terlupakan bagi penduduk kota Nagasaki ketika sebuah bom nuklir "Fat Man" jatuh di atas kota Nagasaki pada pukul 11:02 pagi. Bom seberat 4,57 ton tersebut memiliki daya ledak setara dengan 21,3 kg ton TNT dan hampir dua kali lipat kekuatan "Little Boy" yang meledak di kota Hiroshima tiga hari sebelumnya.
Awalnya target utamanya adalah Kokura yang terletak di pantai timur laut Kyushu. Namun jarak pandang yang buruk di pagi hari membuat target tidak terlihat jelas meski pesawat telah mengitari kota tiga kali. Sekitar pukul 10:45, akhirnya tim meninggalkan Kokura dan terbang ke selatan menuju target kedua di pantai barat Kyushu yaitu kota Nagasaki.
Nagasaki dipilih karena merupakan kota pelabuhan yang berkembang sebagai pusat perdagangan. Selain itu kota ini memproduksi senjata untuk militer Jepang, dimana terdapat dua pabrik besar yaitu Mitsubishi Steel and Arms Works dan Mitsubishi-Urakami Torpedo Works yang menjadi target utama pengeboman.
Namun bom yang dijatuhkan meleset sejauh 3 km barat laut dari pabrik senjata yang direncanakan menjadi sasaran utama. Sebaliknya bom meledak tepat di atas gereja Katolik terbesar di Asia yaitu Katedral Urakami.
Dalam hitungan beberapa detik, bom nuklir meluluhlantahkan gereja dan seluruh pinggiran distrik Urakami di bagian utara Nagasaki. Segala sesuatu dengan radius 1,2 km dari hiposenter hancur saat suhu tanah mencapai antara 3000 derajat Celcius dan 4000 derajat Celcius hingga membuat sepertiga kota Nagasaki terbakar akibat pengeboman.
Sekitar 74.000 orang tewas atau hampir sepertiga dari 240.000 penduduk Nagasaki yang merupakan warga sipil termasuk wanita, orang tua dan anak-anak. Pabrik senjata Mitsubishi dan Pabrik Baja Mitsubishi hancur, semua pekerja yang berada didalam pabrik turut menjadi korban.Â
Untungnya, lembah dan pegunungan yang mengelilingi Urakami tempat bom meledak, dapat sedikit menghentikan efek radiasi dan melindungi pinggiran kota sekitarnya dari kerusakan yang lebih besar.Â
Taman Perdamaian dan Museum Bom Atom Nagasaki.