Mohon tunggu...
RH
RH Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menengok Jendela Hati

11 November 2018   04:44 Diperbarui: 11 November 2018   04:50 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ada yang aneh harinya,

Hanya perasaan yang begitu gelisah

Sebelum berhadapan dengan tanggal itu

Siang menjadi angan dan malam menjadi buah mimpi

Seringku dengan sengaja, membuka pintu kamar intip perlahan,

Hangat hati berucap syukur membuang nafas panjang mulut bisu

Berlayar ke pulau menikmati empuk bantal dan hangatnya selimut tebal

Begitu indah serasa di balik awan

Empat belas, hari istimewa isra mi'raj

Lantunan azan shubuh berkumandang syahdu

Bangunku, terbangun melihat napas tak sampai kehidung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun