Semua orang dapat melakukan kegiatan bertahan hidup akan tetapi tidak juga semua mereka yang melakukan bertahan hidup dapat berhasil dalam bertahan hidup di suatu daerah, ketidakmampuan, hidup sederhana, rumah tidak layak huni, hal ini merupakan gambaran bahwa seseorang yang bertahan hidup tidak berhasil dalam bertahan hidup, fenomena ini yang sering terjadi terutama bagi pengrajin emping melinjo di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang.
Segala sesuatu mempunyai harga, ukuran nilai dalam suatu kuantitas yang menentukan sifat umum dan keseimbangannya. Tak ada satu pun yang punya nilai dalam dirinya. Setiap nilai ditentukan melalui hubungannya dengan pasar dan ini termasuk juga nilai hidup kita, dan diri kita. Hidup kita telah dipisah menjadi unit-unit waktu yang telah ditentukan dan kita diharuskan untuk menjualnya agar dapat membeli kemampuan untuk bertahan hidup. Kita membelinya dalam bentuk benda-benda yang di dalamnya juga tersimpan energi dan hidup orang lain yang telah dicuri untuk diubah menjadi menjadi komoditas yang dapat dijual. Inilah realita ekonomi pada masyarakat setiap harinya.
Pada Pengrajin emping melinjo Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglangjuga mempunyai ukuran nilai- nilai dalam mempertahankan hidupnya sehari-hari, karena tujuan utama masyarakat tersebut yaitu bagaimana mereka bisa tetap bertahan hidup dengan kondisi serba kekurangan ini. Namun Pengrajin emping melinjo Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang ini tetap menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.
Setiap manusia mempunyai tujuan dalam menjalankan kehidupannya, begitu juga bagi Pengrajin emping melinjo Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang. Dalam mempertahankan hidupnya, Pengrajin emping melinjo Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglangtetap berusaha agar kehidupan mereka bisa lebih baik lagi agar kesejahteraan mereka bisa meningkat.
Pengrajin emping melinjo Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang ini tetap berusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan pekerjaan yang mereka jalankan. Sekurang-kurangnya mereka mempunyai keahlian dalam bidang pekerjaan yang mereka kerjakan. Latar belakang kurang terpenuhinya bidang pendidikan pada Pengrajin emping melinjo Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglangini adalah perekonomian yang tidak mencukupi, karena bagi mereka mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat lebih penting. Setiap harinya masyarakat tersebut harus memikirkan apa dan bagaimana memperoleh uang untuk bisa tetap bertahan hidup, walaupun kondisi besok harinya akan lebih sulit dari pada kondisi sebelumnya. Pemikiran ini yang selalu ada di pikiran masyarakat tersebut, sehingga kurang memikirkan hal-hal yang lainnya.
Keadaan ekonomi akhir-akhir ini di tengah pandemic covid-19 yang semakin sulit ini tidak menyurutkan semangat para pengrajin emping melinjo di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang untuk tetap bertahan, apalagi penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan yang mereka lakukan tidak sebanding dengan waktu dan energy yang dikeluarkan.
Kebijakan – kebijakan pemerintah yang berlaku menambah sulitnya kehidupan mereka di pedesaan. Tidak sedikit di antara masyarakat, khususnya para pengrajin emping melinjo di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang yang harus keluar rumah dan tidak mematuhi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk bertahan hidup. Mereka tidak berfikir bagaimana mematuhi protocol kesehatan, seperti memakai masker, karena pilihan hidup yang sulit membuat mereka lebih memilih memanfaatkan uang yang ada untuk membeli kebutuhan sehari – hari daripada membeli masker. Mendahulukan kebutuhan pokok seperti membeli beras dan sedikit sayuran untuk di konsumsi sehari –hari.
Jerit tangis dan derita yang dirasakan mereka sangat bertubi-tubi. Ketika anak harus sekolah secara online, mengharuskan mereka membeli kuota internet dan perangkat telepon pintar. Harga – harga kebutuhan pokok yang juga melonjak di awal pandemic. Sedangkan penghasilan yang mereka perolah menjadi menurun drastic. Tentu tidak ada yang menginginkan hidup dalam kondisi sulit saat ini.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
- Pengrajin emping melinjo di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang merasakan sekali dampak ekonomi di masa pandemic covid-19 seperti penurunan penjualan dan penurunan pendapatan yang diperoleh disbanding sebelum masa pandemic covid-19
- Berdasarkan strategi bertahan hidup, Pengrajin emping melinjo Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang di lokasi penelitian tetap berusaha memenuhi kebutuhan keluarga mereka dengan sebaik- baiknya, salah satu contohnya: melakukan penghematan atau menyimpan sebagian pendapatan dari mata pencaharian mereka, memanfaatkan lahan sekitar rumah dengan menanam sayur dan memelihara ayam.
Saran