Kabupaten Pandeglang merupakan daerah yang memiliki keunggulan di bidang ekonomi terutama di sektor pertanian dan pariwisata. Di sektor pertanian terutama Padi, Jagung dan melinjo selama masa pandemi Covid-19 tidak berdampak signifikan karena di Kabupaten Pandeglang melakukan Panen Raya besar- besaran sehingga sumber pokok di Kabupaten Pandeglang terpenuhi dengan baik. Dari data Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang luas panen padi mencapai angka 49.370 hektare atau produksi gabah mencapai 255.342 ton. (dispertan, 2020) Sedangkan luas Tetapi permasalahan yang di hadapi selama masa pandemi Covid-19 ini yaitu permasalahan distribusi barang dagang yang sulit sekali untuk mendistribusikan barang dagang keluar wilayah Kabupaten Pandeglang. Sehingga banyak sekali para petani yang merasakan keluhan-keluhan selama masa pandemi Covid-19 karena tidak bisa mendistribusikan barang dagang nya keseluruhan wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan menurunnya daya jual di masyarakat sehingga petani mengalami keuntungan yang sedikit selama panen raya di pandemi Covid-19.
Tidak hanya itu, dampak pandemi Covid-19 membuat semua kalangan masyarakat mengalami dampak dari pandemi Covid-19 ini, salah satunya dengan cara menggadaikan harta mereka kepada para pegadaian, hal ini bertujuan untuk kebutuhan sehari-hari selama pandemi Covid-19 dengan cara ini supaya masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Angka nasabah yang menggadaikan harta benda ke pegadaian di Kabupaten Pandeglang, meningkat drastis. Hal ini tentunya dampak dari pandemi Covid-19, akhirnya banyak masyarakat Pandeglang pergi ke Pegadaian untuk menggadaikan harta bendanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, banyak sekali dampak yang di rasakan oleh masyarakat Kabupaten Pandeglang khususnya di bidang ekonomi.
Strategi Bertahan Hidup
Strategi bertahan hidup merupakan suatu kemampuan seseorang dalam menerapkan cara untuk mengatasi berbagai permasalahan yang melingkupi kehidupannya, termasuk dalam mengatasi situasi yang dialami di tengah pandemi Covid-19.
Pada saat waktu yang baik, pendapatan pengrajin emping melinjo di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang yang diperoleh cukup baik, dibandingkan dengan tingkat pendapatan waktu susah seperti pada saat pandemic covid-19 ini harus tetap mempertahankan kelangsungan hidup, dengan segala sumber daya yang dimiliki mereka mengatasi dan menghadapi masa yang susah dengan cara- cara mereka sendiri. Scott (1988) mengemukakan bahwa dalam situasi kondisi untuk survival, keluarga miskin akan menempuh prinsip mendahulukan selamat sebagai upaya dalam mempertahankan kelangsungan hidup.
Pada saat harga emping di pasaran turun drastic. Penurunan harga ini berdampak pada Pengrajin Emping rumahan asal Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang. Penghasilan para pengrajin pun berkurang drastic terutama buruh harian pengrajin emping melinjo. Mereka tidak mempunyai lahan untuk dikelola, tetapi cuma membantu pengusaha emping melinjo untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Snel dan Staring dalam Resmi Setia (2005; 6) mengemukakan bahwa strategi bertahan hidup adalah sebagai rangkain tindakan yang dipilih oleh individu dan rumah tangga secara sosial ekonomi. Dalam menyusun strategi individu tidak hanya menjalankan satu jenis strategi saja, sehingga kemudian muncul istilah (multiple survival strategies) atau strategi bertahan jamak. Selanjutnya Snel dan Staring mengartikan hal ini sebagai kecendrungan pelaku-pelaku atau rumah tangga untuk memiliki pemasukan dari berbagai sumber daya yang berbeda, karena pemasukan tunggal terbukti tidak memadai untuk menyokong kebutuhan hidupnya. Strategi yang berbeda-beda ini dijalankan secara bersamaan dan akan saling membantu ketika ada strategi yang tidak bias berjalan dengan baik.
Ternyata bentuk-bentuk strategi bertahan hidup berbeda-beda dan terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan alas an anak turun kejalan dengan bentuk strategi bertahan hidup yang mereka jalani. Hal ini sesuai dengan fenomena yang terjadi pada aktifitas yang dilakukan oleh Pengrajin emping melinjo Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang. Dengan kondisi ekonomi yang serba sulit, semangat kerja mereka tetap bertahan, yang telah termakan waktu tidak menurunkan semangat mereka untuk tetap bekerja.Keinginan untuk maju dan menginginkan hidup sejahtera bagi keluarga, menjadi alasan yang utama mereka melakukan dan tujuan mereka dalam bertahan hidup.
Ketika peneliti mengajukan pertanyaan “Apakah pendapatannya memadai?”. Informan menyatakan bahwa gaji yang diperoleh tidak sesuai. Menurutnya antaraa gaji dan system kerjanya tidak seimbang, tetapi tetap bertahan karena Cuma pekerjaan ini yang dapat dilakukan, untuk bisa mencari pekerjaan lain saat ini sangat sulit. Ini dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara juga diperoleh data bahwa para pengrajin mencari strategi lain untuk bisa bertahan hidup di tengah pandemic covid-19. Strateginya dengan tetap menggarap lahan di sekitar rumah dengan menanam sayuran, memelihara ayam, dan mensiasati belanja dapur.
Seperti yang digambarkan diatas, banyak yang menghadapi permasalahan dalam menghadapi kehidupan mereka yang berbeda dari daerah asalnya, permasalahan yang dihadapi yakni mereka mau tidak mau harus menghadapi kehidupan mereka yang baru, bersaing dengan masyarakat yang ada di tempat mereka yang sama melakukan bertahan hidup serta berusaha keras supaya yang mereka lakukan benar- benar sesuai dengan tujuan yang mereka harapkan.