Mohon tunggu...
Rani Amelia
Rani Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Kerak dari Limbah Jerami dan Sekam Padi

15 Februari 2024   17:00 Diperbarui: 15 Februari 2024   17:01 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KKN Tim 1 Undip 2023/2024, Ibu-ibu PKK Desa Newung

KKN merupakan salah satu program mahasiswa sebagai bentuk pengabdian mahasiswa dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat sesuai dengan ilmu disiplin yang ditekuni masing-masing mahasiswa. Universitas Diponegoro melaksanakan KKN pada 4 Januari -- 9 Februari 2024 di beberapa daerah Jawa Tengah, salah satunya di Desa Newung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen.

Desa Newung merupakan desa yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani sehingga produksi padi dan beras sangat tinggi. Produksi padi yang besar juga menghasilkan limbah padi yang besar juga, yaitu berupa limbah jerami dan sekam padi. Beberapa warga Desa Newung memanfaatkan limbah tersebut sebagai pakan ternak. Namun bagi warga yang tidak memiliki ternak, limbah tersebut dibiarkan menumpuk di rumah atau di sawah mereka. Oleh karena itu, diperlukan pemanfaatan lebih lanjut limbah tersebut, yaitu sebagai bahan baku pembuatan sabun cuci kerak.

Biasanya sabun yang digunakan sebagai cuci kerak mengandung salah satu bahan kimia yang dapat mencemari air yaitu sodium lauryl sulfat (SLS). SLS merupakan salah satu jenis surfaktan anionik yang terkandung dalam beberapa produk pembersih seperti sabun, shampo, detergent, dan produk pembersih lainnya. Senyawa 1,4 dioxane yang terdapat di dalam SLS/SLES merupakan senyawa yang sulit terurai di lingkungan. Selain itu, produk cuci kerak yang mengandung konsentrasi SLS di atas 2% dapat menyebabkan iritasi kulit ringan setelah 24 jam terpapar.

Limbah jerami dan sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai sabun cuci kerak dengan pencampuran bahan-bahan lainnya yaitu jeruk nipis, garam, dan air. Pemanfaatan limbah jerami dan sekam padi menjadi sabun cuci kerak memiliki keunggulan diantaranya menjadi lebih hemat dan mengurangi penggunaan plastik dan material SLS sehingga ramah lingkungan, serta menggunakan bahan alami sehingga lebih murah dan memiliki resiko yang kecil terhadap manusia.

Sumber: KKN Tim 1 Undip 2023/2024, Pembuatan Sabun Cuci Kerak dari Limbah Jerami dan Sekam Padi
Sumber: KKN Tim 1 Undip 2023/2024, Pembuatan Sabun Cuci Kerak dari Limbah Jerami dan Sekam Padi

Pelatihan pembuatan sabun cuci kerak dilaksanakan pada Senin, 22 Januari 2024 di Balai Desa Newung dengan ibu-ibu PKK sebagai pesertanya. Antusiasme dari ibu-ibu PKK yang cukup baik menyebabkan pelatihan berjalan dengan lancar. Dengan adanya pelatihan ini, dapat memberikan dampak positif bagi warga Desa Newung dalam mengurangi limbah jerami dan sekam padi. Selain itu, pemanfaatan limbah jerami dan sekam padi menjadi sabun cuci kerak juga dapat dijadikan produk untuk dipasarkan sehingga meningkatkan UMKM Desa Newung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun