Gambaran Umum Objek Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Bandung Barat, awalnya MTs. Al-Huda Cikalongwetan, didirikan tahun 1972 dan dinasionalisasi pada 25 November 1995 melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 515A. Setelah pemekaran kabupaten pada 2007, namanya berubah menjadi MTs Negeri Cikalongwetan Kab. Bandung Barat, lalu MTs. Negeri 4 Bandung Barat pada 2016. Awalnya, minat masyarakat rendah karena bangunan yang kurang strategis. Namun, jumlah siswa terus meningkat, terutama setelah pemerintah memberikan tanah seluas 6.000 m pada 2005 untuk lahan pendidikan. Sarana kelas dibangun pada 2002, dan sekolah berpindah ke lokasi baru. Kini, MTs Negeri 4 Bandung Barat mengalami kemajuan pesat dalam jumlah siswa serta sarana prasarana, dengan berbagai prestasi telah diraih.
Rata-rata kinerja guru MTsN 4 Bandung Barat sangat baik, sebesar 105,94 dengan 60% (50 guru). Kompetensi guru baik, sebesar 123,45 dengan 69,30% (60 guru). Kepemimpinan kepala sekolah sangat baik, sebesar 88,54 dengan 56,44% (55 guru). Motivasi kerja guru baik, sebesar 72,85 dengan 52,48% (55 guru).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kinerja Guru
Lingkungan Fisik Sekolah
Lingkungan sekolah mencakup segala sesuatu di sekitar anak, termasuk benda, peristiwa, dan kondisi masyarakat yang mempengaruhi pendidikan dan interaksi sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif meliputi ruang kerja yang luas dan bersih, peralatan kerja yang memadai, ventilasi, penerangan yang baik, dan transportasi untuk tugas luar. Selain itu, hubungan kerja yang harmonis dan saling menghargai juga penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung.
Insentif dan Gaji
Insentif dan gaji merupakan faktor penting yang memengaruhi kesejahteraan dan kinerja guru. Kesejahteraan ini lebih dirasakan oleh guru non-PNS yang memiliki penghasilan terbatas dibandingkan dengan guru PNS. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2010, gaji guru PNS ditetapkan berdasarkan golongan dan ruang, dengan calon guru PNS menerima 80% dari gaji pokok. Insentif, baik finansial maupun non-finansial, adalah bentuk penghargaan atas jasa guru dan dapat meningkatkan kinerja mereka.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kinerja guru juga dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah berperan sebagai edukator, manajer, dan pemimpin yang harus membuat bawahan bekerja dengan senang dan sukarela. Mereka bertanggung jawab dalam mencapai tujuan lembaga, menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, pengawasan, evaluasi, dan menentukan kebijakan. Kemampuan kepala sekolah menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai sangat penting untuk menciptakan suasana kerja yang mendukung dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H