Mohon tunggu...
Gabriella
Gabriella Mohon Tunggu... -

Publisher

Selanjutnya

Tutup

Nature

Darurat Sampah Plastik

15 Februari 2019   09:07 Diperbarui: 15 Februari 2019   09:51 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tahukan kalian Indonesia merupakan penyumpang sampah terbesar kedua setelah Tiongkok?

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton pertahunnya. Sementara menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam waktu 1 tahun Indonesia bisa menghasilkan hampir 11 juta lembar sampah kantong plastik. Bila dijajarkan, jumlah tersebut sama dengan 60 kali luas lapangan sepak bola dan setara dengan 14 juta pohon. Dari jumlah yang ada, hanya sekitar 5% kantong plastik yang didaur ulang.

Sebenarnya permasalahan mengenai sampah bukanlah berita baru di Indonesia. Indonesia telah sering mengalami banjir yang dikarenakan penyumbatan saluran air sehingga air naik ke permukaan. Namun permasalahan bukannya di jadikan pelajaran, malah menambah masalah. Sisa 95% sampah yang tidak terdaur ulang? Sebagian sampah dibuang ke laut. Indonesia pernah heboh dengan penemuan bangkai paus di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Setelah diselidiki, ternyata di dalam perut ikan paus itu terdapat banyak sekali sampah plastik.

Untuk mengurangi permasalahan sampah, pemerintah DKI Jakarta tengah menyusun peraturan yang mewajibkan penggunaan kantong belanja ramah lingkungan. Contoh dari berhasilnya penetapan aturan ini telah ada di Banjarmasin. Penggunaan plastik telah berkurang sejauh 55% selama dua tahun belakangan. Namun rencana pemerintah tidak dapat berjalan jika tidak ada dukungan dari masyarakatnya.

Apa upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi jumlah sampah plastik yang masih banyak? Kita dapat memulai dari hal kecil di kehidupan hari-hari. Seperti menyadari bahaya sampah plastik dan pengelolaannya. Nyatanya limbah plastik masih bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang menjadi nilai tambah dari olahan plastik.

Hindari membuang sampah di tempat terbuka seperti saluran air, sungai, laut, dan tempat lainnya. Ada banyak bak yang disediakan khusus untuk membuang sampah. Kita juga dapat mengurangi penggunaan sampah dengan membawa kantung belanja dan peralatan makan sendiri. Selain itu kita dapat mengikuti kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan di sekitar kita dari sampah plastik.

Apabila sampah terus dibiarkan, banyak dampak lingkungan yang akan dan sudah terjadi seperti: banjir, mengurangi kesuburan tanah, menjerat hewan dan merusak ekosistem, meracuni makhluk hidup, mencemarkan air dan udara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun