Mohon tunggu...
Adol Frian Rumaijuk
Adol Frian Rumaijuk Mohon Tunggu... Jurnalis - Berjuang demi sesuap nasi

Jolma na pogos alai mamora di roha

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ini 'PR' Pemerintahan Baru untuk Sumut

3 November 2014   23:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:46 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Akhir September 2015 pemerintah menargetkan Kaldera Toba menjadi taman bumi dunua (global geopark) bergabung menjadi anggota UNESCO. Pengajuan proposal (dossier) yang tertunda pada tahun 2013, seyogianya sudah dikirimkan akhir Oktober 2014. Pemerintah memiliki sejumlah alasan untuk mengirimkan proposal, termasuk setelah kehadiran komisioner kehormatan UNESCO, Mr Patrick hadir dan memberikan masukan tentang kelayakan Kawasan Kaldera Toba menjadi bagian taman bumi dunia.

Ini menjadi PR bagi pemerintahan yang baru, pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla, untuk provinsi Sumut, khususnya kepada masyarakat Toba. Memperjuangkannya sebelum paripurna UNESCO untuk penetapan keanggotaan yang baru tahun 2015. Seperti disampaikan direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Akhyaruddin, bahwa sejumlah persiapan harus dilakukan sebelum tim advisor dari UNESCO turun ke kawasan ini. Geopark adalah konsep management pengembangan kawasan berkelanjutan yang mengintegrasikan secara holistik keberagaman geologi, keberagaman hayati dan keberagaman budaya dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan upaya pendidikan/ penelitian dengan tetap melakukan upaya perlindungan (konservasi).

Sejumlah persyaratan administratif sudah dipenuhi. Seperti dari aspek geologi, biologi, dan budaya. Unsur ini akan dimanfaatkan untuk melestarikan kawasan, dan mensejahterakan masyarakat sekitar kawasan. Dan tujuan pembangunan geopark berpilar pada tiga  sasaran utama yaitu konservasi, edukasi dan penumbuhan nilai ekonomi lokal melalui pemanfaatan pariwisata. Geopark Kaldera Toba dengan luas lebih kurang 3.685 Ha yang mencakup tujuh kabupaten terbentuk dari suatu proses alam yang sangat luar biasa dan tercatat dalam sejarah merupakan peristiwa bumi yang sangat dasyat selama 2 juta tahun terakhir. Bahkan mampu mengubah peradaban manusia, iklim dan cuaca bahkan dalam jangka waktu 6 tahun dunia mengalami kegelapan yang berdampak terhadap berbagai hal di muka bumi ini sehingga dengan demikian kawasan ini haruslah dilindungi sebagai warisan dunia.

Urgensi penatapan taman bumi nasional yang ditetapkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 27 Maret 2014 ini menjadi taman bumi dunia (geopark) menjadi keharusan. Selain untuk memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Kaldera Toba, juga untuk menghmabat laju kerusakan lingkungan Danau Toba. Danau Toba adalah sebuah kaldera yang terbentuk akibat letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) yang terjadi 73 ribu tahun lalu sesuai dengan ilmu geologi.

Kini, masyarakat Toba setidaknya sudah mengerti dan paham apa itu taman bumi dunia (global geopark). Pemerintah daerah dan pemerintah pusat telah berulangkali merilis di media-media telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di 7 kabupaten yang secara administrasi mengambil bagian di kawasan Kaldera Toba. Tujuh kabupaten yaitu, Taput, Tobasa, Samosir, Simalungun, Humbahas, Karo, dan Dairi.

Pesan Mr Patrick kepada pemerintah Indonesia, khususnya Pemprov Sumut saat kunjungannya awal Agustus 2014, bahwa Kawasan Danau Toba sudah sangat layak menjadi bagian taman bumi dunia. Hanya butuh sentuhan dari masyarakat, yang harus kembali ke awal, melakoni kehidupan yang berbudaya dan erat hubungannya dengan kearifan lokal. Hal itu disampaikan oleh Bupati Samosir Mangindar Simbolon disebuah diskusi tentang geopark Toba di RRI Medan. Terjadinya kebakaran hutan, tidak menjadi masalah. Akan tetapi, dengan penetapan menjadi global geopark nantinya hal-hal yang merugikan lingkungan akan berkurang. Kemudian, pesan lain yang harus diketahui masyarakat adalah bahwa seluruh seluk kegiatan masyarakat diharapkan bisa mendorong program pelestarian lingkungan. Termasuk cara bertani, membuang sampah pada tempatnya, bahkan tata cara kehidupan yang lebih natural. Global geopark tidak menjadi hal baru, melainkan telah menjadi kebiasaan masyarakat.

Unsur dan tatanan geodiversity, culturedeversity, dan biodiversity yang kini tidak lagi utuh, akan digali dan dikembalikan sebagaimana awalnya. Penurunan kualitas lingkungan akibat berkurangnya pohon dan hayati lainnya di kawasan hutan akan bisa ditekan. Penurunan indeks kualitas lingkungan akan ditekan. Untuk diketahui, indeks kualitas lingkungan hidup meliputi kualitas air, kualitas udara, dan tutupan lahan, berada pada 60,75 tahun di 2012. Indeks ini, turun 13,73 point atau 18,4% dari tahun 2011 sebesar 74,5.

Penurunan kualitas lingkungan juga dirilis oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sumut. Kualitas air pada kondisi tingkat pencemaran sedang. Dimana, di beberapa titik telah terjadi tingkat pencemaran tinggi atau mengkhawatirkan.

****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun