Mohon tunggu...
LB Ranggi Wirasakti
LB Ranggi Wirasakti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penelusur Jejak Masa Lalu.. Semangat Untuk Negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hal yang Seyogyanya Paling Dipersiapkan oleh Presiden Jokowi

24 Oktober 2014   16:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:53 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="1100" caption="Harapan Baru Indonesia"][/caption] Joko Widodo merupakan tokoh fenomenal. Beliau menjadi Walikota Solo dua periode kemudian di periode keduanya (tepatnya 1 Oktober 2012) beliau mengundurkan diri karena harus menjadi Gurbenur Jakarta, namun belum lama menjabat beliau harus mengundurkan diri lagi (16 Oktober 2014) karena kemudian dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2014. Jokowi memang fenomenal dan dicintai rakyat melalui terobosan, apa adanya, sekaligus kesederhanaannya. Beliau telah menikmati apa yang namanya "kepercayaan masyarakat secara luas dan tulus", dan optimisme masyarakat secara luar biasa. Tidak heran beliau saat pelantikan begitu dipuja dan begitu luar biasa penyambutannya. Namun sekarang beliau menjadi Presiden. Pusaran politik dan permasalahan bangsa yang begitu kompleks menjadi tantangan beliau menjadi Presiden.Menjadi Presiden merupakan tugas yang berat karena harus mengomando segenap sumber daya dalam mewujudkan amanat konstitusi. Di sisi lain, ada hal yang harus dipahami oleh Jokowi adalah tentang nilai sejarah. Bahwa semua hal memiliki TITIK BALIK. Banyak tokoh dunia telah merasakan titik balik secara ekstrim dan menjadikan inspirasi sekaligus pelajaran. Titik Balik ada dua jenis. Titik balik yang akhirnya baik atau bisa disebut (khusnul khotimah) atau titik balik yang buruk (Su'ul khotimah). Titik balik yang berakhir baik dapat kita pelajari seperti pada tokoh: 1. Muhammad S.A.W. hanya berbekal "sumber daya manusia" segelintir orang kepercayaan menghadapi ribuan dan pembenci seluruh jazirah Arab, namun sekarang memiliki pengikut yang luar biasa banyak. Beliau dan pengikutnya dahulu beribadah harus sembunyi sembunyi kini dipelosok Indonesia yang jauhnya ribuan mil dapat ditemui masjid untuk sembahyang. 2. Nelson Mandela. Siapa tidak kenal Nelson Mandela. Mendekam di penjara hampir 27 Tahun di Pulau Robben. Tidak bisa dibayangkan bagaimana bertahan hidup dengan mental yang sehat dalam penjara selama itu DEMI perjuangan bangsa dan sebuah kesetaraan ras kulit hitam. Ia kemudian menjadi Presiden dan menjadi tokoh yang mungkin akan selalu terkenang dalam sejarah peradaban dunia. 3. Thomas Alfa Edison. Tokoh ini sudah biasa diceritakan di program program motivasi. keuletan dalam kondisi serba terbatas dan belum membuahkan hasil. Namun berakhir sangat sukses dan bermanfaat bagi peradaban bangsa karya karyanya. Titik Balik yang Buruk dapat kita pelajari dari tokoh tokoh dunia bahkan tokoh dalam negeri seperti berikut ini: 1. Soeharto. tidak usah jauh jauh untuk mencari contoh dalam kategori ini. Soeharto merupakan sejarah bangsa Indonesia yang mewariskan banyak pelajaran bagi generasi penerusnya. Kita bisa mencontoh beliau dari seorang yang bukan apa apa bisa menjadi tokoh militer nasional dan bahkan menjadi orang nomor 1 di Indonesia. Beliau bahkan menjadi Presiden terlama hingga 3 Dekade lebih. Namun berakhir tragis. Beliau harus turun dari jabatannya dengan gejolak politik yang dahsyat pada eranya. Ia, keluarganya, bahkan orang orang terdekatnya menerima titik balik yang ekstrim pada masa reformasi hingga sekarang. Sejarah memang bukan sekedar cerita namun juga penuh dengan nilai. Nilai nilainya mungkin sederhana. Namun akan mempengaruhi sikap mental seseorang dalam menentukan langkah ke depan. Semoga Presiden Jokowi siap mental menghadapi titik balik dari semula semua orang memujinya seperti satriya piningit, kemudian berganti ada yang mengritik bahkan membencinya. Tentu kita semua berharap titik balik  terjadi bukan titik balik yang membuat keadaan Presiden dan Republik Indonesia menjadi ke arah yang tidak baik. Semoga Indonesia ke depan menjadi lebih baik walau akan menghadapi berbagi intrik dan tantangan. Sebagai penutup ada ayat Al Qur'an yang indah tentang hakikat titik balik dalam surat Ali Imran ayat 140 "masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran);"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun