Penerbangan Roller Coaster menuju Berau
Dalam rangka mempersiapkan kejuaraan PON Kaltim 2008 yang lalu, saya yang bergabung bersama tim DKI mengadakan try-out (baca: latih tanding) ke Berau, kota yang sedianya akan menjadi lokasi pertandingan untuk cabang olahraga kami. Dari Jakarta kita harus transit di Sepinggan Airport Balikpapan terlebih dahulu sebelum menempuh penerbangan berikutnya menuju Berau, kota kecil di Kalimantan Timur.
Alamak, betapa kagetnya kita begitu mengetahui bahwa pesawat Trigana Air yang akan kita tumpangi masih menggunakan baling baling di sebelah kanan kirinya, bukan menggunakan turbin seperti pesawat komersial pada umumnya. Baru kali ini saya pun merasakan wajib mengenakan sabuk pengaman erat-erat (dengan tambahan doa). Pesawat kecil ini pun hanya berkapasitas sekitar 40 orang,bahkan ada 2 kursi penumpang yang duduknya melawan arah terbang pesawat. Alhasil, kedua teman saya (Nurul dan Dely) harus berpusing-pusing ria merasakan terbang mundur, walah !!!! L
Penerbangan berdurasi 1 jam tersebut terasa begitu panjang karena pesawat kecil itu sangat bergoyang setiap kali menghadapi terpaan angin besar atau awan yang begitu tebal. Saya yakin di pikiran para penumpang yang terus melihat kebawah itu sudah terbayang bagaimana kalau pesawat jatuh ke hutan Kalimantan yang begitu luas bagaikan karpet hijau di bawah sana. Rasanya pendingin udara pun hanya dihembuskan melalui kipas angin, karena secara bersamaan kepala para penumpang menelurkan butir-butir keringat (dan “burket” pun bermunculan J). Baru pertama kalinya saya tidak bernafsu untuk memakan kotak snack yang diberikan di dalam pesawat kecil karena kondisi penerbangan yang begitu mengerikan.
Berau oh Berau, butuh pertaruhan nyawa untuk mencapai mu……
www.ranggayudhika.multiply.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H