Pertumbuhan polpulasi membawa banyak tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan di
dunia, salah satunya adalah degradasi tanah, degradasi tanah adalah keadaan dimana tanah
sudah tidak subur karena kekurangan nutrisi dan mineral penting seperti nitrogen, fosfor, dll. Hal
tersebut dapat diperparah oleh penggunaan pupuk yang tidak tepat, dan juga praktik pertanian
yang tidak berkelanjutan.
Tanah yang tidak subur membuat hasil panen menurun, yang dapat mempengaruhi ketahanan
pangan global. Karena itu diciptakan inovasi sensor berbasis Artificial Intelligence (AI) yang
dapat membantu petani mendeteksi kurangnya nutrisi dan mineral dalam tanah dengan cepat
dan akurat.
sensor berbasis Artificial Intelligence merupakan inovasi penting yang dapat membantu petani
mengidentifikasi kandungan nutrisi dan mineral dalam tanah secara real-time. Teknologi ini
dapat menjadikan pertanian lebih presisi, hemat, dan ramah lingkungan.
Bagaimana teknologi sensor berbasis AI bekerja?
Teknologi ini menggunakan Internet of Things (IoT) dan spektroskopi untuk menganalisis tanah.
Lalu data yang didapatkan diproses menggunakan algoritma machine learning untuk
mengetahui kekurangan nutrisi dan mineral dalam tanah. Informasi yang diterima dapat
digunakan untuk membantu petani seperti penggunaan pupuk yang efisien, dan
memaksimalkan hasil panen.
Apa kaitannya dengan SDGs?
Kaitan sensor berbasis AI terhadap tujuan pembangunan keberlanjutan SDGs
1. SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastuktur)
Mendorong inovasi dengan menggabungkan teknologi AI dan IoT untuk mengubah pertanian
menjadi lebih modern, dan industrialisasi yang berkelanjutan dengan mengurangi penggunaan
pupuk dan emisi karbon yang berlebihan.
2. SDG 6 (Air bersih dan sanitasi)
Kaitan sensor berbasi AI dengan sdg nomor 6 adalah mengurangi terjadinya pencemaran air
karena penggunaan pupuk berlebih, dan menjaga agar tanah menjadi lebih sehat.
3. SDG 7 (energi bersih dan terjangkau)
Sensor berkaitan dengan sdg nomor 7 karena dengan cara mengurangi energi yang digunakan
untuk memproduksi pupuk, dan sensor juga dapat diintegrasikan dengan panel surya untuk
mendapat efisiensi yang lebih baik.
Teknologi sensor berbasis AI merupakan inovasi yang sangat penting dan bermanfaat, namun
ada beberapa kendala dalam mengadopsi teknologi ini ke masyarakat, seperti biayanya yang
tinggi, akses mennuju pedesaan yang masih terbatas, dan juga pemahaman tentang teknologi
yang masih rendah.
Tetapi beberapa tantangan tersebut bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan pemerintah,
dengan cara subsidi, peningkatan infrastruktur, dan edukasi pada masyarakat.
Referensi:
Food and Agriculture Organization (FAO). (2021). The State of Food and Agriculture.
United Nations. (2023). Sustainable Development Goals.
Jha, S., et al. (2022). "Smart Farming with AI Sensors." Journal of Agricultural Technology.
Referensi gambar https://modernfarmer.com/2022/12/wireless-sensors/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H