Mohon tunggu...
Rangga Raditya Wicaksono Putra
Rangga Raditya Wicaksono Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inflasi Menggerogoti Ekonomi Indonesia: Apa yang Harus Dilakukan?

23 Agustus 2024   00:10 Diperbarui: 23 Agustus 2024   04:44 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Inflasi merupakan salah satu tantangan ekonomi yang kerap dihadapi oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Inflasi di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Salah satu penyebab utama inflasi adalah meningkatnya biaya produksi yang terjadi karena kenaikan harga bahan baku dan energi. Ketika harga barang-barang pokok seperti bahan makanan, bahan bakar, dan listrik meningkat, produsen akan menaikkan harga jual produknya untuk menutupi biaya tambahan ini, sehingga memicu inflasi. 

Selain itu, fluktuasi nilai tukar mata uang juga memainkan peran penting. Ketika nilai rupiah melemah terhadap mata uang asing, harga barang-barang impor menjadi lebih mahal, dan ini mendorong inflasi. Kebijakan moneter yang kurang tepat, seperti pencetakan uang secara berlebihan tanpa didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang seimbang, juga dapat menyebabkan inflasi karena terjadi peningkatan jumlah uang beredar yang tidak diimbangi dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia.

Untuk mengatasi inflasi, pemerintah memiliki beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan. Salah satu langkah utama adalah kebijakan moneter yang ketat. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dapat menaikkan suku bunga acuan untuk menekan permintaan kredit dan mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Langkah ini bertujuan untuk menekan laju inflasi dengan mengurangi likuiditas di pasar. Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat kebijakan fiskal melalui pengendalian pengeluaran pemerintah yang berlebihan dan meningkatkan efisiensi pajak. Reformasi struktural di sektor ekonomi juga diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional, sehingga dapat menekan biaya produksi dan menstabilkan harga barang dan jasa di pasar.

Dalam situasi inflasi yang terus berlanjut, masyarakat perlu mengadopsi strategi bertahan untuk menjaga daya beli dan kestabilan ekonomi keluarga. Salah satu cara bertahan adalah dengan menyesuaikan anggaran rumah tangga. Masyarakat perlu lebih selektif dalam mengatur pengeluaran, fokus pada kebutuhan pokok, dan mencari alternatif produk atau layanan yang lebih terjangkau. Investasi dalam aset yang cenderung tahan inflasi, seperti emas, properti, atau reksa dana yang diinvestasikan dalam sektor-sektor tertentu, juga dapat menjadi cara yang efektif untuk melindungi kekayaan dari dampak inflasi. Selain itu, masyarakat perlu meningkatkan literasi keuangan agar lebih bijak dalam mengelola uang dan menghadapi tantangan ekonomi yang tak terduga.

Mahasiswa, sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki potensi intelektual tinggi, memiliki peran penting dalam menghadapi inflasi di Indonesia. Peran mahasiswa tidak hanya terbatas pada bidang akademis, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Mahasiswa dapat berkontribusi melalui riset dan kajian ilmiah untuk mengidentifikasi penyebab inflasi yang spesifik di Indonesia dan mencari solusi yang inovatif. Selain itu, mahasiswa dapat terlibat dalam diskusi publik dan advokasi kebijakan yang mendukung pengendalian inflasi, seperti mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan moneter dan fiskal yang lebih efektif. 

Dalam kapasitasnya sebagai pemikir kritis, mahasiswa juga dapat mengedukasi masyarakat mengenai inflasi, dampaknya, dan strategi bertahan yang dapat diterapkan oleh individu maupun komunitas. Dengan memanfaatkan media sosial, seminar, dan lokakarya, mahasiswa dapat menyebarkan informasi yang akurat dan bermanfaat, sehingga masyarakat lebih siap menghadapi situasi inflasi. Peran ini penting karena pemahaman yang lebih baik tentang inflasi akan membantu masyarakat untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Dengan demikian, mahasiswa berperan aktif dalam menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun