Mohon tunggu...
Valerian Rangga Pradipta
Valerian Rangga Pradipta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PERBANDINGAN CARA PERSUASIF PADA IKLAN PEPSI DI LUAR NEGERI DAN DI INDONESIA

26 November 2023   14:37 Diperbarui: 26 November 2023   15:19 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=r8OaMF741po

Iklan memiliki peran yang sangat penting untuk memasarkan produk yang dibuat oleh perusahaan. Perusahaan akan membuat iklan demi menjangkau masyarakat yang lebih luas untuk memasarkan produknya. Perusahaan juga akan membuat strategi untuk memasarkan produk mereka seperti membuat iklan yang menarik dimata masyarakat luas. Salah satu perusahaan yang memiliki iklan yang menarik perhatian adalah PEPSI. PEPSI adalah produk minuman bersoda yang berasal dari luar negeri. PEPSI juga memiliki banyak kopetitor seperti Coca-Cola yang tersebar diseluruh dunia. Kedua brand tersebut selalu membuat iklan yang menarik. Di Indonesia, PEPSI juga mulai dikonsumsi oeh masyarakat. Masyarakat jika ingin minum soda selalu memilih diantara dua brand tersebut. PEPSI indonesia juga selalu membuat iklan untuk menyebarkan dan menarik masyarakat indonesia, tidak hanya diluar negeri.

Dalam konteks komunikasi persuasif, kita dapat melihat dan memahami strategi apa yang digunakan PEPSI untuk menarik konsumen diluar negeri maupun di indonesia. Teori pesan cocok untuk menganalisis perbandingan antara iklan pepsi yang ada diluar negeri dan iklan pepsi yang ada di indonesia. Terdapat dua jenis pesan, yaitu pesan eksplisit dan pesan implisit. Pesan eksplisit merupakan pesan yang disampaikan secara langsung dengan kata-kata dan tujuan yang jelas untuk menarik konsumen. Pesan implisit merupakan pesan yang disampaikan secara tidak langsung, pesan yang memiliki makna  tersirat yang mempunyai maksud tertentu. kedua pesan tersebut digunakan PEPSI untuk membuat iklan diluar negeri dan di indonesia

Iklan PEPSI yanga da diluar negeri cukup menarik perhatian masyarakat dan kompetitor lain. Iklan PEPSI yang ada diluar negeri menaampilkan seorang anak-anak yang sedang menuju ke Vending Machine yang didalamnya terdapat minuman diantaranya PEPSI dan Coca-Cola. Anak tersebut membeli dua kaleng brand Coca - Cola dan menaruhnya di bawah untuk dijadikan tempat memanjat dengan tujuan dapat menggapai tombol brand PEPSI yang letaknya diatas brand Coca - Cola. Setelah minuman PEPSI itu diambil, anak tersebut lalu meninggalkan tempat tersebut dan meninggalkan brand Coca - cola. Iklan tersebut cukup viral dan memberikan pesan tersirat. Pesan yang disampaikan PEPSI merupakan pesan implisit karena dalam iklan tersebut tidak disampaikan secara langsung unuuk mengiklankan brand PEPSI tersebut.

Iklan pepsi yang ada di indonesia cukup berbeda dengan yang ada diluar negeri. Iklan PEPSI di indoensia cenderung menggunakan pesan eksplisit. Iklan PEPSI yang ada di indonesia menampilkan keluarga yang sedang berkumpul untuk menikmati makanan bersama- sama. Iklan tersebut menampilkan beberapa makanan yang akan dimakan oleh keluarga tersebut dan minumannya adalah pepsi dan memberikan pesan- pesan secara langsung untuk konsumen. Selain itu ada juga iklan pepsi yang bertemakan di pantai yang memiliki suhu yang panas. Mereka mengambil pepsi untuk menyegarkan tubuh mereka dan disertai kata - kata untuk menarik konsumen.

PEPSI ingin meresap ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, menjadi bagian dari tradisi dan budaya. Pesan ekspilisit yang ditonjolkan adalah kehangatan dalam hubungan sosial, kebersamaan, dan kegembiraan bersama teman atau keluarga saat menikmati PEPSI. Iklan ini menekankan bahwa minuman ini bukan hanya sekadar produk, tetapi juga katalisator untuk momen kebersamaan yang berharga.

Dengan menerapkan teori pesan dalam persuasif. Teori pesan ekspilisit dan implisit, kita dapat melihat bagaimana iklan PEPSI di luar negeri dan di Indonesia berusaha menyampaikan pesan kepada audiens mereka. Meskipun keduanya memiliki pesan inti tentang kebebasan dan kegembiraan, pendekatan ekspilisit dan implisit mereka mencerminkan adaptasi terhadap nilai dan preferensi lokal.

DAFTAR PUSTAKA

Gass, R. H., & Seiter, J. S. (2018). Persuasion: Social influence and compliance gaining. Routledge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun