Mohon tunggu...
rangga parameswara
rangga parameswara Mohon Tunggu... -

mikul dhuwur mendhem jero

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia, Negara Besar

28 Maret 2014   10:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:22 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penduduk Indonesia sampai saat ini (2014) mencapai hampir 240 juta jiwa (237.641.326). Usia di bawah 45 tahun mencapai 60 % sehingga sisanya adalah usia di atas 45 tahun. Jumlah yang sangat fantastis sebagai sumber daya untuk membangun suatu bangsa yang besar, gemah ripah loh jinawi tata tentrem kertaraharja.

Para pendiri bangsa dan bangsa Indonesia secara keseluruhan sampai saat ini masih sepakat bahwa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Walaupun sekarang ini UUD 1945 sudah diamandemen sebanyak empat kali, pertanyaannya apakah masih sejalan dengan UUD 1945? Para pakar ahli Undang-undang dan hokum tata Negara mungkin yang lebih dan paling tahu. Untuk kalangan masyarakat secara umum, tidak pernah memusingkan hal-hal itu. Masalah ketatanegaraan adalah urusan para ahli dan pakar atau pejabat bahkan politisi Negara ini, itulah yang ada di hati rakyat Indonesia. Kultur rakyat Indonesia yang sebenarnya sangat patuh terhadap aturan (adat, hukum maupun aturan Negara). Saat hajat hidup rakyat tidak terpenuhi baru muncul pertanyaan-pertanyaan kenapa begini kenapa begitu tetapi tidak akan berani melawan aturan JIKA tidak ada yang membangkitkan keberanian untuk itu.

Pada dasarnya kultur bangsa Indonesia sangat ramah, suka menolong, tinggi empati, tepo sliro/tenggang rasa, rendah curiga, dan sangat menghormati orang lain, orang tua dan sangat menghormati tamu (tamu dalah raja).

Era globalisasi dan modernisasi telah merubah budaya itu, setidaknya adalah yang tergambar di media-media (cetak, elektronik maupun social media). Globalisasi membawa pergeseran budaya rakyat Indonesia menjadi kapitalis, semua hal terukur dengan materi dan kebendaan, sekali lagi setidaknya yang tergambar dalam seluruh media yang tersaji dalam area publik. Arus globalisasi sangat deras mengalir dalam sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Seluruh aspek terpengaruh oleh globalisasi tak terkecuali ideologi dan budaya.

Sampai detik ini, masyarakat Indonesia mulai melupakan ideologi dasar Negara Pancasila dan UUD 1945 sebagai bagian kehidupan bernegara dan bermasyarakat selain hanya sebagai jargon bukan benar-benar sebagai pedoman dan falsafah Bangsa, sekali lagi inilah yang tergambar dalam setiap media di Indonesia dewasa ini.

Lalu, apakah benar rakyat Indonesia telah melupakan arti sejati Pancasila dan UUD 1945 secara utuh sebagai ideologi Negara dan Bangsa Indonesia? Para pakar, cendekia, politisi, pejabat Negara, pengusaha korporasi, petani, pedagang, tukang becak dan seluruh elemen bangsa yang bias menjawabnya, mau diarahkan kemana bangsa Indonesia ini?

Tahun ini, 2014, adalah pertaruhan, tahun politik, pesta demokrasi. Apakah hanya pesta demokrasi rutinitas atau akan membawa perubahan kea rah yang lebih baik, NKRI yang berdaulat secara politik, ekonomi dan budaya secara utuh atau kah sebaliknya?

Tetapi, dengan penuh keyakinan dan optimis, Indonesia adalah Negara yang di rahmati Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena masih begitu banyak rakyat dan manusia Indonesia yang memanjatkan do’a kepada-Nya. Indonesia adalah Negara yang BESAR. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun