Penyebaran virus Covid-19 terjadi kenaikan di luar pulau Jawa. Mulai dari Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Hal itu disoroti oleh beberapa kalangan agar pemerintah mengedepan pemerataan dalam penanganan Covid-19.
Menurut Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte menilai tata kelola penanganan pandemi Covid-19, terkendala dalam aspek koordinasi.
Philips menilai pemerintah pusat dan daerah masih kurang maksimal dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Dalam konteks tata kelola kita, ada masalah yang kurang terang antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah," ujar Philips.
Koordinasi sesama pemerintah daerah, menurut Philips, juga kurang maksimal.Padahal pandemi Covid-19 terjadi menembus batas wilayah antar daerah.
Melihat hal itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah bakal menerapkan penanganan virus corona (Covid-19) di Jawa dan Bali ke daerah lain. Pemerintah ingin mengoptimalkan penanganan di luar Jawa dan Bali.
"Kita masih melihat beberapa daerah masih belum turun, dan ada kenaikan terutama untuk di daerah luar Jawa. Tapi berdasarkan pengalaman di Jawa, kita akan segera replikasikan ke luar Jawa," kata Budi.
Strategi penanganan yang akan ditingkatkan di luar Jawa yakni mengenai peningkatan jumlah tes, penambahan lokasi atau tempat isolasi terpusat, termasuk membentuk satuan tugas pengadaan atau distribusi oksigen.
"Kita pastikan dibentuk satgas oksigen seperti yang ada di Jawa, sehingga teman-teman di provinsi di luar Jawa juga lebih siap mengidentifikasi kalau ada rumah sakit yang kekurangan oksigen," katanya.
Budi turut menyoroti lonjakan kasus harga obat-obatan untuk pasien Covid-19 di pasaran yang naik hingga 12 kali lipat. Saat ini, katanya, pemerintah tengah menyiapkan bahan baku dan proses produksi agar lebih efisien.