Setiap orang sejatinya memiliki jiwa kepemimpinan dalam dirinya. Tidak heran bila menjadi seorang pemimpin merupakan impian banyak orang, Anda mungkin termasuk salah satunya. Sayangnya, tidak semua orang bisa benar-benar menjadi pemimpin.
Kenyataannya, seorang pemimpin yang baik merupakan tugas yang berat dan tidak hanya sekedar tekad yang tinggi. Sosok seorang pemimpin sejatu harus didukung sejumlah kriteria tertentu yang diperolehnya dari proses panjang dan konsisten.
Seorang pemimpin sejati harus didukung sejumlah kriteria tertentu yang diperolehnya dari proses panjang dan konsisten.
Namun, pemimpin tidak hanya timbul begitu saja. Ada proses yang bisa membuatnya pantas dijadikan pemimpin. Selain proses dan pengalaman, faktor genetika juga bisa menjadi acuan seseorang bisa menjadi pemimpin atau tidak.
Guru Besar Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Prof Dr I Made Sutama, MPD menegaskan, kontribusi faktor genetik seseorang untuk sukses menjadi seorang pemimpin hanya 30 persen dan 70 persen lainnya sangat tergantung dari hasil penempaan dirinya di lapangan.
"Oleh sebab itu, dasarnya semua orang memiliki potensi menjadi pemimpin, hanya saja yang perlu dipikirkan adalah bagaimana menempa jiwa pemimpin itu," kata Prof Sutama.
Perlu diketahui, seorang pemimpin yang baik harus memiliki komitmen, kompetensi, keberanian, ketajaman, fokus, murah hati, dan inisiatif.
Selain itu, pemimpin juga memiliki sifat mau mendengarkan, semangat yang tinggi, bersikap positif, mampu memecahkan masalah, disiplin dan tidak mudah merasa terancam.
Etnis Jawa dan Sumatera
Tak hanya dari faktor genetika saja seseorang bisa menjadi pemimpin, tetapi dari faktor etnis juga bisa menentukan, misalnya etnis Jawa.
Hal itu bisa dilihat dari Presiden Republik Indonesia dari masa ke masa. Hampir semua Presiden yang menjabat sejak merdeka, mereka berasal dari etnis Jawa, kecuali BJ Habibie yang berasal dari Sulawesi Selatan.