Mohon tunggu...
Rangga D. Maydano
Rangga D. Maydano Mohon Tunggu... Lainnya - Hopefully full-time enterpreneur, designer and musician

a man who called himself a part of "budak korporat", but wanna be entrepreneur some day. Currently post some random content-writer on kompasiana blog.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyerbak Luka

2 September 2022   09:00 Diperbarui: 2 September 2022   12:49 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Larut malam kita menguras waktu,Sebelum akhirnya kita tak saling bertemu.

Entah apa yang kupikirkan, bayangan semu yang sangat teramat nyata. Hingga ku memberanikan diri tuk berkata bahwa aku suka pada dirinya.

Kau pun tersenyum, tapi ku merenung.
Masih teringat jelas suasana malam itu hanya sebait kata yang terucap darimu, "Terima kasih telah menyukai ku, namun kau terlambat mengatakannya padaku".

Asa yang mulai hilang, Pudar seketika dalam detikan
Terdiamku sejenak mencabik angan-angan
Menjalang semua perasaan yang pernah tertahan

Kenapa,
Maksudku,
Mengapa,

Diatas papan cerita ini, seharusnya bahagia kan menjemputku
Telah kurangkai semua cerita perlahan dengan pasti
Hinggaku mendapati akhir yang ku nanti

Terluka,
Terlara,
Ku terlupa

Meyakinkan kembali perasaan, menyerahkan seutuhnya kepada Sang Kuasa. Menghela nafas dan perlahan ku ucapkan dalam hati. Esok atau nanti, Kelak kita kan bersanding pada ujung hilir menikmati bersama desir angin yang semilir.

Terima kasih, Kan ku serbak luka ini hingga serpih terakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun