Pada hari itu, Kita pergi ke suatu kedai
untuk menikmati sendunya sore hari
kala itu, kita tidak sedang patah hati
hanya keinginan untuk menenangkan diri
Saat berada di depan kasir
Kulihat wajahmu yang menawan
niat hati hanya untuk bertanya pesan apa
malah tergoda oleh parasmu yang mempesona
Seperti biasa,
Matcha..
Sebuah minuman klasik yang berawarna hijau
Ini bukanlah teh, maupun daun hijau
Dengan rasanya yang begitu sempurna
Mampu membuat jatuh cinta pada penikmatnya
Saat itu pun aku tersadar
Kau tak jauh berbeda dengan matcha
Kehadiranmu sebagai pelipur lara
Dan mampu membuatku jatuh cinta
Ingin sekali ku berkata di depan mu
Matcha terbaik di dunia ini hanya ada satu
Yaitu kau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H