Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman budaya, kesenian dan warisan tradisi telah lama mendapat perhatian dunia internasional. Sebagai negara dengan sejarah panjang sebagai pusat perdagangan dan jalur perdagangan antar negara, Indonesia telah memainkan peran penting dalam perdagangan dan pertukaran budaya di Asia Tenggara dan kawasan.
Diplomasi budaya adalah upaya negara-negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi budaya, baik pada landasan mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, dan seni, atau dalam pengertian tradisional yang dapat dianggap non-politik, ekonomi, atau militer.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara diplomasi Indonesia dan diplomasi budaya semakin erat. Diplomasi budaya ini mencakup berbagai upaya untuk mempromosikan budaya Indonesia di kancah internasional, seperti promosi seni budaya, pertukaran budaya, dan proyek-proyek yang menonjolkan keragaman budaya Indonesia.
Salah satu bentuk upaya diplomasi budaya Indonesia adalah penyelenggaraan festival seni dan budaya. Sebagai negara dengan banyak budaya yang berbeda, Indonesia sering menggunakan diplomasi budaya untuk memajukan kepentingan nasionalnya. Memperkenalkan suatu budaya ke dunia internasional dapat menggunakan berbagai media, salah satunya adalah penggunaan media festival. Festival budaya berskala internasional ditujukan untuk memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki oleh satu atau masing-masing negara.
Diplomasi budaya sangat penting untuk mendorong saling pengertian, menjembatani perbedaan nasional, dan menampilkan keunikan masa lalu suatu negara. International Gamelan Festival (IGF) adalah contoh luar biasa inisiatif diplomasi budaya Indonesia. Festival ini bertindak sebagai forum untuk menampilkan warisan musik gamelan khas Indonesia ke seluruh dunia, memfasilitasi pertukaran lintas budaya dan membangun hubungan diplomatik. Dalam artikel ini, kami akan mengkaji pentingnya IGF sebagai salah satu bentuk diplomasi budaya dengan melihat pengaruhnya terhadap hubungan luar negeri, pemajuan budaya Indonesia, dan pelestarian kesenian tradisional.
International Gamelan Festival (IGF) adalah festival internasional berskala besar yang mempertemukan musisi gamelan dan penggemar gamelan dari seluruh dunia. IGF diselenggarakan di Indonesia untuk pertama kalinya, dengan kota Solo dipilih sebagai lokasinya. IGF 2018 merupakan inisiatif kerjasama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan Pemerintah Kota Solo.
IGF 2018 bermaksud untuk menyampaikan pesan tentang sejarah, ekspresi, dan semangat gamelan, yang telah berkembang menjadi media untuk merespon gelombang kekuatan peradaban (agama, politik, industri, modernitas) yang juga turut menentukan aspek budaya nusantara . Berbagai koleksi album rekaman, gambar, buku, alat gamelan unik, instalasi gamelan, notasi, kostum, dan jenis dokumentasi lainnya ditampilkan dalam pameran ini untuk menggambarkan bagaimana gamelan dilakukan di berbagai tempat dan era.
IGF bertindak sebagai pusat pertukaran budaya dan saling pengertian yang hidup. IGF mendorong berbagi informasi, praktik, dan pengalaman yang berkaitan dengan musik gamelan dengan mengundang pemain dan pecinta gamelan di seluruh dunia. Workshop, seminar, dan percakapan yang disediakan selama festival memungkinkan peserta untuk belajar tentang sejarah, kompleksitas, dan relevansi budaya gamelan. Kontak ini menciptakan wacana lintas budaya dengan mendobrak hambatan dan mempromosikan empati dan pemahaman untuk sudut pandang budaya yang beragam. Dengan benar-benar mengalami dampak mendalam dari musik gamelan, peserta asing mendapatkan pengetahuan yang lebih besar tentang budaya Indonesia, meletakkan dasar untuk hubungan dan kerja sama bilateral yang lebih kuat.
Gaya hidup adalah potensi budaya lain yang ingin ditunjukkan oleh acara ini. Melalui sikap dan perilaku sehari-hari, penyelenggara, peserta dari Indonesia, dan masyarakat Solo berupaya memproyeksikan citra positif Indonesia. Mereka menggambarkan gaya hidup orang Indonesia yang sederhana namun ramah. Hal ini berpotensi mengubah persepsi negatif pemirsa internasional terhadap Indonesia akibat liputan media.
Selain dampak budaya dan diplomasinya, IGF juga menghasilkan keuntungan ekonomi dan pariwisata. Festival ini menarik pengunjung internasional yang berkontribusi pada ekonomi lokal melalui akomodasi, makan, transportasi, dan pembelian kerajinan dan suvenir lokal. IGF juga menyoroti Indonesia sebagai tujuan budaya yang dinamis, memikat wisatawan untuk menjelajahi kekayaan warisan negara di luar festival itu sendiri. Reputasi internasional festival yang positif menarik perhatian terhadap potensi wisata budaya Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan peluang bagi masyarakat lokal.
Dapat kita amati dari penyelenggaraan IGF 2018 sebagai bentuk diplomasi budaya Indonesia tidak ada satupun kegiatannya yang bersifat memaksa dan mengandung perwujudan perdamaian dunia. Peserta internasional IGF 2018 datang dengan bebas ke Indonesia hanya karena mereka tertarik untuk belajar lebih banyak tentang negara tersebut. Hal ini kemudian dapat berfungsi untuk mendefinisikan kembali citra Indonesia di mata masyarakat internasional.