Mohon tunggu...
Rangga MuhammadHanafi
Rangga MuhammadHanafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka hobi main bola bola

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Little Albert Experiment: Teori dan Eskperimen

14 Oktober 2024   15:52 Diperbarui: 14 Oktober 2024   16:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Little Albert adalah Salah satu tokoh eksperimen paling terkenal dalam sejarah psikologi bukanlah seorang psikolog sama sekali. "Little Albert," begitu ia dipanggil, adalah nama samaran seorang anak laki-laki yang menjadi pusat eksperimen psikologi terkenal di mana ia dikondisikan untuk takut pada tikus = rasa takut yang juga meluas ke objek serupa lainnya, termasuk mainan putih berbulu dan janggut putih.

1. Latar Belakang

Eksperimen Little Albert adalah untuk memahami efek pengkondisian pada manusia, berdasarkan pengkondisian yang telah dilakukan pada anjing oleh Ivan Pavlov. Eksperimen Little Albert dilakukan oleh John B. Watson dan Rosalie Rayner di Universitas Johns Hopkins. Tujuannya adalah untuk menguji hipotesis bahwa respons ketakutan anak-anak terhadap suara keras dapat dikonversikan menjadi ketakutan terhadap stimulus lain, seperti benda-benda berbulu.Eksperimen ini dilakukan dengan cara memasangkan suara keras dengan tikus putih beberapa kali. Hasilnya, Albert mulai menunjukkan ketakutan hanya dengan melihat tikus, bahkan tanpa suara.


Eksperimen Little Albert sering dikutip sebagai contoh pengkondisian emosional. Namun, eksperimen ini juga menimbulkan beberapa masalah etika, seperti tidak adanya persetujuan dari orang tua atau anak, dan pelanggaran prinsip "tidak membahayakan"
Selain itu, hasil penelitian Little Albert juga sulit digeneralisasikan karena hanya melibatkan satu kasus. Albert masih bayi, sehingga sulit untuk menentukan apakah orang dewasa atau anak-anak yang lebih tua akan dapat mengembangkan fobia dengan mudah atau tidak


2. Teori Pengkondisian Klasik

1. Stimulus Netral (NS): stimulus yang, sebelum dikondisikan, tidak secara alami menimbulkan respon yang diinginkan.

2. Stimulus tanpa syarat (AS): stimulus yang secara alami dan otomatis memicu respons tanpa pembelajaran apa pun.

3. Respon tanpa syarat (UR): ini adalah respon alami yang terjadi ketika stimulus tanpa syarat dihadirkan.

4. Proses pengondisian: watsin dan rayner kemudian memulai proses pengkondisian. mereka menyerahkan tikus (NS) kepada Albert dan kemudian, ketika dia sedang berinteraksi dengan tikus tersebut, mereka mengeluarkan suara keras (AS).

5. Stimulus Terkondisi (CS)N: setelah beberapa kali di pasang, stimulus yang sebelumnya netral (tikus) menjadi stimulus terkondisi, karena sekarang menimbulkan respon rasa takut bahkan tanpa adanya suara keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun