Rangga Aditia Suminda
Sekolah Vokasi IPB University
Email: ranggaditia081023@gmail.com
Indonesia saat ini masih dilanda pandemi covid-19. Hampir semua wilayah terkena dampak dari pandemi ini. Oleh karena itu di masa pandemi covid-19 sekarang, pemerintah bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) mengeluarkan peraturan tentang pembelajran secara daring/online. Hal ini merupakan salah satu cara memutus rantai penularan covid-19. Tapi terdapat juga beberapa sekolah/layanan pendidikan yang masih menerapkan pembelajaran secara luring/offline. Akan tetapi pembelajaran luring maupun daring tentunya memiliki dampak yang berbeda-beda. Apa saja? Mari kita lihat bersama sama.
Pembelajaran Daring
Belajar secara daring atau virtual menjadi opsi yang harus dilakukan. Berdasarkan KBBI, daring adalah dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Pelaksanaan pembelajaran daring adalah salah satu pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemi sekarang. Pembelajaran daring dapat dilaksanakan menggunakan media internet. Misalnya aplikasi Zoom, Whatsapp, Gmeet, dan lain-lain. Di tengah pandemi ini menggunakan pembelajaran daring memberikan dampak positif dan negatif bagi guru, orang tua, dan kita yang menjalankannya. Dampak positif dari pembelajaran daring diantaranya:
1. Pelaksanaan pembelajaran lebih fleksibel, dapat melakukan pembelajaran sambil melakukan kegiatan yang lain
2. Banyak waktu bersama keluarga
3. Guru/dosen & murid menjadi melek teknologi
4. Berkurangnya beban mengajar bagi guru/dosen
5. Waktu belajar lebih singkat