Pada Tanggal 20 Agustus 2022, kasus cacar monyet atau lebih sering disebut mpox pertama kali dikonfirmasi oleh dr. Muhammad Syahril, Sp.P. MPH., Juru Bicara Kemenkes (upk.kemenkes.go.id). Hingga tanggal 17 Agustus 2024, kasus mpox terkonfirmasi sejumlah 88 kasus yang tersebar di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kepulauan Riau. WHO sendiri telah menyatakan mpox sebagai "Public health emergency of international concern". Hal tersebut disebabkan meningkatnya kasus mpox global yang per Agustus 2024 yang menyentuh angka 16.000 kasus dari 75 negara. Menurut WHO jumlah tersebut meningkat hingga 77% dari akhir Juni hingga awal Juli. Tentunya, peningkatan kasus mpox harus menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah Indonesia supaya kasusnya bisa terkendali dan tidak semakin parah.
Penyakit mpox disebabkan oleh infeksi virus dari genus Orthopoxvirus. Penderita mpox mengalami gejala seperti ruam kulit yang disertai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, energi lemah, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Akan tetapi, beberapa orang tidak mengalami gejala tersebut saat terinfeksi. Beberapa orang seperti tenaga kesehatan, orang terdekat dengan penderita, dan pekerja seks jenis kelamin apapun, memiliki risiko tinggi terinfeksi penyakit mpox. Hal tersebut karena penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh ataupun barang seperti handuk dan tempat tidur. Bahkan, penyakit ini bisa ditularkan melalui droplet pernapasan. Selain itu, mpox tergolong penyakit zoonosis. Hewan pembawa virus seperti tikus, tupai, dan monyet menyebarkan penyakit ini melalui gigitan dan cakaran.
Penyakit mpox biasanya merupakan penyakit yang bisa sembuh tanpa pengobatan dengan gejala yang berlangsung selama dua hingga empat minggu. Namun, apabila terdiagnosis mpox tetap harus dipantau kondisinya oleh penyedia layanan kesehatan dengan melakukan upaya peredaan gejala, pencegahan dehidrasi, dan apabila terinfeksi bakteri sekunder akan dilakukan pemberian antibiotik. Langkah preventif bisa dilakukan, salah satunya dengan menggunakan vaksinasi. Di Indonesia sendiri, vaksin mpox yang digunakan adalah jenis Modified Vaccinia Ankara-bavarian Nordic (MCA-BN). Pelaksanaan vaksinasinya telah dilakukan sejak 2023 setelah terkonfirmasi adanya mpox di Indonesia. Ada dua vaksin lain yang telah dikembangkan, yaitu LC16m8 dan ACAM2000.
Mengingat penggunaan vaksin masih terbatas, masyarakat Indonesia sangat disarankan menggunakan upaya preventif lain. Upaya tersebut seperti menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, memasak semua makanan yang mengandung daging, sering mencuci tangan dengan sabun dan air, dan yang paling penting adalah menghindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus. Namun, apabila sudah terinfeksi mpox harus segera menghubungi petugas kesehatan sehingga nantinya akan diberi tahu apakah harus dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah. Saat melakukan isolasi mandiri, penting untuk diingat agar menggunakan kamar terpisah, membuka jendela dan ventilasi yang baik, menghindari kontak dengan anggota keluarga lain, menutupi ruam dengan kain atau perban, dan pastikan penderita menggunakan masker medis. Penderita mpox tidak boleh menggaruk kulit dan harus merawat ruam mereka menggunakan air steril atau antiseptik agar kulit tetap kering.
Mpox bisa menjadi sangat berbahaya apabila tidak dilakukan upaya preventif yang tepat. Masyarakat Indonesia harus sadar akan pentingnya menjaga diri dari infeksi virus ini dengan melakukan upaya-upaya pencegahan. Selain itu, pemerintah harus segera melakukan upaya preventif seperti vaksinasi, agar penyebaran penyakit ini terkendali, dan melakukan sosialisasi mengeanai penyakit mpox agar masyarakat teredukasi.
KATA KUNCI: INFEKSI, MPOX, PENANGANAN, PREVENTIF, VIRUS.
DAFTAR PUSTAKA
Cleveland Clinic, 2023. Monkeypox: Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. [online] Tersedia di: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22371-monkeypox [Diakses 26 September 2024].
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2024. Vaksin Mpox Sudah Disetujui WHO dan BPOM. [online] Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240912/5346444/vaksin-mpox-sudah-disetujui-who-dan-bpom/ [Diakses 26 September 2024].
World Economic Forum, 2024. Monkeypox: What You Need to Know. [online] Tersedia di: https://www.weforum.org/agenda/2024/08/monkeypox-virus-what-you-need-to-know-zoonosis-smallpox-public-health/ [Diakses 26 September 2024].
World Health Organization, 2024. Mpox (Monkeypox). [online] Tersedia di: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mpox [Diakses 26 September 2024].