Apakah anda familiar dengan pisang diatas? Ya, itu adalah karya Maurizio Catellan yang dinamai Comedian. Karyanya sempat ramai di internet dan menjadi sorotan banyak orang karena dianggap nyeleneh. Banyak orang yang menganggapnya demikian karena itu hanyalah sebuah pisang yang diselotip di dinding. Namun siapa sangka karyanya yang demikian berhasil terjual seharga $120,000 atau jika dirupiahkan mencapai sekitar 1,9 Miliar, lho! Mungkin kita akan langsung mengerutkan dahi dan berpikir: "Mengapa Seni Modern terasa aneh?".
Apa Itu Seni?
Saat mendengar kata "seni", yang terbesit dalam pikiran kita mungkin tidak jauh dari lukisan-lukisan terkenal seperti Monalisa karya Leonardo da Vinci, the Starry Night karya Vincent Van Gogh, atau karya-karya komposer ternama seperti Mozart dan Beethoven. Dari contoh tersebut, dapat kita sepakati bahwa seni adalah sesuatu yang indah dan memiliki makna atau pesan yang ingin disampaikan dari masing-masing penciptanya. Leo Tolstoy, seorang sastrawan Rusia dalam bukunya yang berjudul What Is Art? (1898) mengatakan bahwa menurutnya seni adalah aktivitas manusia yang menciptakan sesuatu yang indah dan mengandung pesan yang ingin disampaikan oleh penciptanya. Namun, jika kita melihat bagaimana perwujudan seni di era renaisans dibandingkan dengan seni di era modern ini, mungkin kita akan mengerutkan dahi dan bertanya "apakah ini termasuk seni?". Sebelum kita membahas transisi bentuk seni, kita perlu mengetahui bagaimana seni bisa berubah seiring berjalannya waktu.
Bagaimana Seni Berubah?
Alasan terbesar yang membuat seni, terutama seni lukis, mengalami perubahan adalah karena kemajuan teknologi yaitu kamera. Bayangkan, saat zaman dimana kamera belum diciptakan, namun wajah anda dapat tergambar persis dengan indah diatas kanvas. Inilah yang membuat seni lukis (terutama aliran realisme) menjadi sangat istimewa di masanya. Bahkan, ada masa dimana aliran realis menjadi suatu keharusan saat ingin masuk ke sekolah seni. Namun sejak adanya kamera pada awal abad ke-19 membuat para seniman harus memutar otak untuk bisa lebih kreatif, detail pada lukisan tidak lagi diaggap sebagai hal yang istimewa karena kamera juga bisa melakukannya bahkan hanya dalam waktu yang relatif singkat jika dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pelukis. Para seniman pun mulai meninggalkan seni realisme dengan segala syaratnya seperti proporsi yang ideal, detail yang rumit, dan kemiripan dengan objek aslinya, mulai dianggap sebagai pengekangan terhadap seni.
Mengapa Seni Kontemporer Aneh?
Kemajuan teknologi menjadi dorongan untuk seniman bisa mengeksplor gaya lukis yang lebih dari sekedar detail, menekankan emosi dan ide yang lebih imajinatif dan tidak logis. Beberapa aliran yang dapat dilihat sebagai bentuk gebrakan terhadap aliran realisme adalah surealisme; aliran yang menggambarkan dunia yang imajinatif dan tidak logis. Pada masanya, aliran-aliran seni lukis eksperimental seperti surealisme sendiri sempat mengalami penolakan dan dianggap tidak serius, di saat yang bersamaan dimana realisme begitu dipuja. Dari sinilah kita dapat bercermin untuk mengetahui mengapa seni kontemporer (seni era modern) terlihat aneh dan sulit untuk diterima. Seni Kontemporer adalah aliran seni modern yang umumnya cenderung bersifat inovatif dan eksperimental. Seni kontemporer sendiri lebih menekankan kepada ide atau gagasan yang ada dibalik seni ketimbang bentuk fisiknya. Terlebih, seni kontemporer umumnya mengedepankan aspek kebaharuan. Bentuknya yang cenderung aneh justru menjadi bentuk gebrakan terhadap seni tradisional yang dianggap sudah biasa dan ketinggalan zaman. Maka dari itu, tak heran banyak yang sulit mencerna maknanya.
Kesimpulan
Esensi dari seni sendiri sejak dahulu hingga sekarang sebenarnya tidak pernah berubah, yaitu sebagai media untuk berekspresi dan berkreasi. Yang membedakan adalah bagaimana cara seniman zaman modern menyampaikan gagasan mereka. Cara yang antimainstream, nyeleneh, dan tidak biasa adalah bentuk gebrakan atas bentuk seni yang sudah ada. Wajah baru ini juga merupakan hasil adaptasi terhadap globalisasi dan perkembangan isu sosial yang hidup di masyarakat. Seni kontemporer menekankan aspek kebebasan dalam berekspresi, menunjukkan bahwa sesungguhnya seni itu bebas sebebas-bebasnya tanpa ada standar yang mengikat, membuat para seniman di era modern ini menjadikan seni kontemporer sebagai wujud kreativitas tanpa batas. Aspek kebaharuan yang menjadi salah satu aspek terpenting seni kontemporer membuatnya seringkali dipandang aneh dan sulit diterima oleh masyarakat. Bagaimanapun, terlepas dari berbagai penilaiannya, seni kontemporer telah menjadi wujud inovasi di dunia seni dengan segala keunikannya