Mohon tunggu...
Rangga EkaArdyan
Rangga EkaArdyan Mohon Tunggu... Novelis - cyber security

Ingin menjadi Presiden RI dan membuat Indonesia menjadi negara superpower berdasarkan rakyat yang sejahtera.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Literasi Agama Islam di Indonesia

18 Desember 2023   00:01 Diperbarui: 18 Desember 2023   00:32 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama Penulis 1: Rangga Eka Ardyan.

Nama Penulis 2: Kusumawati S.I.P., M.A 

UNIVERSITAS PAMULANG VIKTOR--Manusia diberikan akal oleh tuhan untuk berfikir oleh karena itu yang membedakan antara Manusia dengan Hewan. Namun, Dewasa ini. Manusia bertindak seolah-olah mereka tidak memiliki akal. Hanya untuk mendapatkan kepuasan duniawi!. Berikut adalah beberapa tafsir & hadits yang mendukung atas pernyataan tersebut.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (Surat At-Tin Ayat 4)

"Makhluk pertama yang diciptakan Allah adalah akal. Allah selanjutnya berkata kepada akal, Mendekatlah! Dan akalpun mendekat. Selanjutnya Allah berkata, kembalilah dan akalpun kembali. Akhirnya Allah berkata, Demi kekuasaan dan kemuliaan-Ku, aku tidak menciptakan satu ciptaan pun yang lebih aku cintai daripada engkau. Dengan engkaulah Aku mengambil, dan dengan engkaulah Aku memberi." (HR Al-Ashbihany)

Dari tafsir dan hadits tadi dapat kita simpulkan bahwa akal adalah anugerah terindah bagi Manusia. Hanya orang-orang yang merugilah mereka yang tidak dapat menggunakan akalnya dengan sebaik-baiknya yaitu orang yang tidak menggunakan akalnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Kemudian untuk menerapkan kegunaan akal yang bijak dan berguna. Kita harus mulai mengajarkan sedari dini kepada anak anak balita tentang pentingnya Ilmu Ilmu Islam antara lain seperti Tata Cara Shalat, Adab dan Sopan Santun, Menerapkan sunnah sunnah nabi Muhammad SAW, dan meneladani Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Menurut data statistik yang saya dapat sebagai  berikut:

Berdasarkan hasil survei, skor Indeks Literasi Al-Qur'an di Indonesia berada di angka 66,038. Survei juga menunjukkan bahwa responden mengenali huruf dan harakat Al-Qur'an (61,51%), mampu membaca susunan huruf menjadi kata (59,92%), mampu membaca ayat dengan lancar (48,96%), dan membaca Al-Qur'an dengan lancar sesuai tajwid (44,57%). Responden yang belum memiliki literasi baca Al-Qur'an sebesar 38,49%.

Survei ini juga menemukan sebanyak 11,3% responden tidak memiliki Mushaf Al-Qur'an di rumahnya. Peran Penyuluh Agama berdampak dengan skor 78,2 bagi masyarakat yang mengikuti Program Penyuluhan Literasi Al-Qur'an.

Ditemukan juga data bahwa sebanyak 22,2% responden mengaku tidak ada majelis pembelajaran BTQ di tempat tinggalnya. Jika pun ada, sebesar 59,36% responden tidak pernah mengikuti majelis pembelajaran BTQ di tempat tinggalnya.

Kesimpulan yang dapat saya berikan berdasarkan survey tersebut adalah. Salah satu peningkatan Literasi Agama Islam yang dapat kita lakukan adalah menyediakan banyak BTQ maupun TPA&TPQ dengan adanya tempat tempat untuk menuntut Ilmu-Ilmu islam maka anak anak kita sedari mendapatkan Ilmu yang berguna kelak di Masa Depannya agar bisa menjadi Pribadi yang berakhlak dan berkarakter. Karena sejatinya sifat manusia bisa terbentuk ataupun dibentuk sedari dini. Sedangkan dari data tersebut tercantum bahwa ada sebesar 59,36% responden tidak pernah sekalipun hadir dalam Majelis pembelajar BTQ di area rumahnya. Hal itu juga yang akan menjadi pertanggung jawaban kami atas ketidakhadiran para responden tersebut. Saya memiliki saran untuk meningkatkan kehumorisan dalam belajar agama tanpa mengesampingkan nilai nilai moral, agar nantinya anak anak kita tidak takut atau malu untuk menghadiri pengajian.

Sekian dan Terimakasih semoga sekiranya artikel saya bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun