Pada akhirnya hari itu pun datang juga, hari dimana kita tidak lagi berjumpa, hari dimana kita tidak lagi berbicara, hari dimana kita tidak lagi bertegur sapa walau hanya lewat media, perkenalan yang menurut saya terpaksa, perkenalan yang membuat ku merasa, dan harusnya tidak ada perkenalan diantara kita
hei kamu..Â
aku selalu berfikir tentangmu dalam tidur maupun lamunku, kau pernah tinggikan aku seakan kamu takkan pernah tinggalkanku, kau pernah berkata untuk tidak akan menjadi asing, dan tahukah kamu ini tidak pernah menjadi cerita usang dihidupku,Â
aku ingin memelukmu, tapi mungkin tak akan ada kesempatan ku untuk mendekapmu
aku ingin mengusapmu, tapi mungkin jariku terlalu lemah untuk menyentuhmu
aku ingin menciummu, tapi mungkin bibirku ini tak diinginkan oleh pipimu
awalnya kau membuatku percaya diri hingga akhirnya aku harus sadar diri
harapanku padamu saat ini sudah bukan ingin bersanding denganmu bagai sindoro dan sumbing, harapanku saat ini hanyalah kau akan terus mengingatku dan aku akan lupa pada dirimu
terimakasih telah mengisi romansa bunga dihidupku walau itu layu, terimakasih sudah memberiku memori indah tentangmu walau kutahu itu hanya palsu dan semoga kita tidak akan bertemu dikemudian waktu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H