A. Konsep Dasar Teori Belajar Kognitif
Belajar dalam pandangan kognitif menurut Eggen & Kauchak (1994). Adalah suatu proses  perubahan dalam struktur mental seseorang yang menciptakan kapasitas (creates the capacity) untuk memeragakan berbagai perilaku. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa belajar dalam pandangan kognitif dapat terjadi pada seseorang tanpa selalu diikuti adanya perubahan tingkah laku, perubahan dalam struktur mental yang meliputi skema berpikir, pengetahuan, dan ekspektasi namun akan terjadi kelak dengan adanya pengalaman baru. Dalam belajar kognitif melihat pembelajar sebagai individu yang aktif sebaliknya beharioristik melihat pembelajar sebagai individu pasif yang dipengaruhi oleh lingkungan.
Teori-teori belajar kognitif menjelaskan belajar dengan fokus pada perubahan dalam proses mental dan dalam struktur mental yang terjadi sebagai akibat adanya usaha manusia untuk memahami dunianya. Teori-teori belajar ini digunakan untuk menjelaskan berbagai hal mulai dari hal-hal yang sederhana berupa mengingat nomor telepon sampai ke hal-hal yang kompleks berupa menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah yang sulit.
Menurut Friedman dan Schustack (2006) Kelebihan dari belajar dengan pendekatan kognisi terhadap kepribadian, meliputi:
 (a). Dapat menjelaskan kepribadian dengan meneliti proses kognisi manusia;
 (b). Dapat menangkap asal pikiran manusia;
 (c). Perbedaan dalam kemampuan kognisi dipandang sebagai inti individualitas;
(d). Apat mempelajari persepsi, kognisi, dan atribusi melalui penelitian empiris.
Sedangkan kekurangan dari belajar dengan pendekatan kognisi terhadap kepribadian, diantaranya:
 (a). Terkadang mengabaikan aspek ketidaksamaan dan emosionalitas dari kepribadian;
 (b). Beberapa teori (teori pembelajaran sosial) cenderung terlalu menyederhanakan proses berpikir yang rumit;
(c). Kurang menekankan pengaruh situasi terhadap perilaku.