Kesehatan
     Hakekat belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perseptual, dan proses internal. Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif ini sudah banyak digunakan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, tidak lagi mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam pendekatan behavioristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar amat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa. Sedang kegiatan pembelajarannya mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
(1) Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam proses berpikirnya. Siswa mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu;
 (2) Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda konkrit;
(3) Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa, maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik;
 (4) Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki;
 (5) Pemahaman dan retensi akan meningkatkan jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks; dan
(6) Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar bermakna, informasi baru harus
disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Tugas guru adalah menunjukan hubungan antara yang sedang dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H