Mohon tunggu...
Randy Septian
Randy Septian Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Media Online - Mengkesampingkan Kredibilitas demi Keuntungan

17 April 2015   12:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:59 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perkembangan media online khususnya di Indonesia semakin pesat setiap tahunnya. Hal ini ditunjang dengan semakin banyak masyarakat pengguna internet di Indonesia alaupun tidak sebanyak di negara lain seperti Jepang atau Korea.

Tentunya hal seperti ini memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan sosial masyarakat. Demikian juga dengan aktivitas jurnalistik yang mulai menggunakan media online untuk memberitakan berita.

Pemilihan media online sebagai media utama untuk memberitakan peristiwa tidak lepas dari berbagai keunggulan yang diberikan oleh media online. Seperti kita tahu bahwa media online memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan media massa lain seperti televisi, radio, koran, ataupun majalah.

Media online memiliki keuntungan karena dapat menampilkan berbagai konten media seperti tulisan, foto, video, audio dalam satu halaman website. Selain itu bagi kalangan jurnalis, media online menjadi pilihan karena dapat memberitakan peristiwa secara cepat.

Tentunya hal ini semakin menarik bagi beberapa orang karena apa yang mereka butuhkan bisa didapatkan melalui satu media online saja. Selain itu penggunaan hyperlink yang dapat menghubungkan antara berita satu dengan yang lainnya sehingga semakin memanjakan para pembaca berita untuk mencari berita lain dengan topik yang sama maupun topik yang berbeda.

Keistimewaan media online tersebut tentu banyak menarik perhatian banyak orang terlebih bagi para pengiklan. Hal seperti ini akan menjadi sarana yang baik bagi para pengiklan yang sering memasang iklan di media massa.

Beberapa pendapat orang mengatakan bahwa media di Indonesia sebagian besar berhasil bertahan karena kontribusi yang besar dari pengiklan. Iklan seakan menjadi penyambung hidup bagi sebuah media massa. Sehingga tidak sedikit kita melihat sekarang ini iklan di media massa semakin menjamur baik di media cetak, media elektronik maupun media online.

Sebagaimana sering kita lihat setiap konten acara di media massa baik news maupun hiburan banyak diselingi oleh iklan. Beberapa diantara kita mungkin merasa terganggu dengan iklan tersebut. Namun kita tidak bisa menyalahkan karena itu adalah sumber pemasukan bagi media massa, tinggal bagaimana cara media tersebut mengatur agar durasi antara keduanya bisa seimbang.

Sekarang ini iklan juga telah memasuki ranah media online. Kita bisa lihat hampir disetiap laman situs website, terdapat iklan yang sangat beragam. Fenome ini terjadi karena perkembangan media online semakin pesat. Tidak hanya penggunaan media sosial saja, tetapi pembaca berita online juga semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Semakin banyaknya peminat berita online sekarang ini membuat para pekerja jurnalistik berlomba-lomba untuk mengemas pemberitaan semenarik mungkin untuk menarik perhatian pembaca maupun pengiklan. Mulai dari judul tulisan yang unik sampai memanfaatkan berbagai konten media seperti gambar video,dll.

Semakin berlombanya para jurnalis media online untuk memberitakan berita secara cepat terkadang memunculkan berbagai kesalahan. Terlebih jika kita melihat kredibilitas dari berita tersebut.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa sebagian kalangan menilai bahwa kredibilitas berita di media online masih sangat kurang jika dibandingkan dengan media konvensional lainnya seperti surat kabar atau majalah. Tuntutan pekerja media online untuk dapat memberitakan peristiwa secara cepat terkadang membuat mereka lupa akan pentingnya kredibilitas pada sebuah berita.

Dalam beberapa pemberitaan, media online hanya mementingkan sisi kecepatan dan keaktualisasian sehingga terkadang melupakan prinsip jurnalisme yang seharusnya menjadi pedoman mereka untuk memberitakan suatu peristiwa.

Jika kita bandingkan dengan media lain seperti koran, kredibilitas dijamin dengan adanya gatekeeper yang bertugas untuk menyaring dan mengontrol isi berita sebelum berita tersebut dipublish kehadapan pembaca.

Rendahnya kredibilitas berita yang ada dalam media online tentunya disebabkan oleh beberapa kemungkinan. Yang pertama, jurnalis hanya mengutamakan kecepatan berita tanpa adanya konfirmasi kepada narasumber atau saksi mata yang mengetahui dengan pasti mengenai peristiwa tersebut. Yang kedua, karena media online ini memiliki cakupan yang sangat luas sehingga siapapun dapat menulis berita di media online sehingga mungkin beberapa diantaranya belum mengenal tentang prinsip-prinsip dan etika yang ada jurnalisme. Selain itu persaingan antara berbagai media online juga dapat berdampak bagi kredibilitas pemberitaan tersebut.

Jika kita berbicara mengenai kredibilitas media online tentunya setiap orang memiliki pandangannya masing-masing. Kembali lagi kita sebagai pembaca harus bisa mengkritisi setiap berita yang kita konsumsi. Kita jangan sampai dibohongi dengan segala pemberitaan yang bermuatan unsur kepentingan, baik kepentingan jurnalis secara pribadi maupun media tersebut.

Bagi beberapa media online kredibilitas mungkin dapat disampingkan demi mendapatkan keuntungan. Karena kita tahu bahwa media online tidak dapat bertahan hanya dengan pembiayaan dari pemiliknya. Salah satu hal yang mereka lakukan adalah mencari orang yang ingin memasang iklan di media online mereka.

Penggunaan judul serta pengemasan berita secara bombastis bisa menjadi salah satu cara media online untuk menarik simpati dari pengiklan agar mau memasang iklan di media mereka. sebagaimana kita tahu bahwa bagi media online, semakin banyak pembaca menandakan bahwa media tersebut memiliki “pelanggan” yang banyak.

Jika dalam media elektronik seperti televisi, kita mengenal istilah “rating” di mana istilah itu adalah tolak ukur akan kesuksesan program acara yang ditawarkan oleh televisi. Hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan bagi pengiklan untuk memasang iklan dalam media tersebut. Semakin banyak penonton, semakin tinggi rating, semakin banyak pula iklan yang masuk dalam media tersebut. Secara otomatis media mendapat pemasukan dari pengiklan sehingga program tersebut dapat terus berjalan.

Jika kita berkaca dari program acara yang ditawarkan oleh kebanyakan media sekarang ini, bagi kita kaum pelajar atau akademisi menilai bahwa beberapa konten program acara tersebut terkesan kurang mendidik dan kurang berguna bagi pendidikan moral masyarakat Indonesia. Namun, tanpa kita sadari tontonan seperti itu memiliki banyak peminat dan rata-rata program acara seperti itu memiliki rating yang tinggi sehingga mengundang banyak pengiklan dan pemasukan media tersebut semakin bertambah.

Sama halnya dengan media online. Semakin banyak orang yang mengakses situs tersebut maka akan semakin banyak orang yang akan memasang iklan di media tersebut. Bagi pengiklan, mereka tidak terlalu memperhatikan tentang kredibilitas beritanya. Yang ada dalam pandangan mereka adalah berita yang bombastis dan mengundang banyak pembaca adalah target utama mereka untuk memasang iklan.

Seperti kebanyakan pembaca pada umumnya, ketertarikan pertama untuk membaca berita tersebut adalah karena melihat judul beritanya terlebih dahulu. Sehingga kita banyak melihat sekarang ini judul berita mulai beraneka ragam bahkan diantaranya menggunakan bahasa-bahasa yang kurang baku.

Mungkin hal ini seakan menjadi fenomena baru bagi pekerja media terutama media online. Mereka seakan memiliki cara baru untuk menghasilkan uang demi keberlangsungan kehidupan industri media mereka. Ditambah lagi persaingan yang semakin ketat antara media online memaksa para pekerja media dituntut untuk memikirkan berbagai cara demi mencari keuntungan.

Jika kita melihat fenomena ini tentunya memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri baik bagi pembaca maupun media tersebut. Keuntungan bagi media seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa media tersebut akan menerima pemasukan dari pengiklan sedangkan kerugian yang mungkin akan dialami oleh media adalah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap segala pemberitaan yang dilakukan oleh media online tersebut.

Hal ini bisa berdampak pada eksistensi media tersebut. Jika semakin banyak pembaca yang tidak percaya maka mereka tidak akan lagi mengakses media online tersebut dan akan berpindah ke media online lainnya yang dianggap masih cukup kredibel dan terpercaya.

Bagi pembaca hal seperti ini tentu sangat merugikan karena kesalahan informasi yang mereka akses dapat mengakibatkan salah persepsi dan mungkin akan berdampak buruk bagi kehidupan sosial mereka maupun kepercayaan mereka terhadap pemerintah.

Keuntungan bagi pembaca, mereka dapat menerapkan cara seperti ini untuk menghasilkan uang sendiri. Namun dalam artian yang positif bukan sengaja membuat pemberitaan bohong hanya untuk sekedar menarik minat pengiklan agar mau memasang iklan dalam situ website yang dibuat oleh masyarakat.

Masyarakat dapat memanfaatkan media online untuk membuat tulisan-tulisan yang menarik dan memiliki prinsip edukasi terhadap para pembacanya. Sehingga pada saat memiliki banyak pembaca maka dengan sendirinya iklan akan masuk dan tentunya penulis akan mendapatkan bonus atau untung dari iklan tersebut.

Seperti kita ketahui sekarang ini, blog atau website masyarakat terutama para citizen journalism mulai banyak diminati oleh para pengiklan. sering kita melihat beberapa website yang kita akses telah memiliki iklan baik iklan komersil maupun iklan layanan masyarakat.

Tentunya hal seperti ini dapat mendorong semangat para citizen journalism untuk semakin kreatif dalam membuat konten pemberitaan yang berbobot yang berguna bagi pembaca khususnya masyarakat Indonesia.

Pemilik iklan tentunya akan sangat tertarik untuk memasang iklan di media online. Hal ini dikarena media online memiliki cakupan yang luas. Kita tahu bahwa media online tidak memiliki batasan karena dapat diakses oleh siapa saja di mana saja. Sehingga bagi pengiklan ini adalah tempat yang strategis untuk memperkenalkan produknya keseluruh pengguna internet khususnya para pembaca berita online.

Kita telah mengenal media online dengan segala keunggulan dan kelebihannya tentu sangat disayangkan jika hal tersebut disalah gunakan oleh oknum-oknum yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan mengorbankan kepentingan orang lain.

Seperti halnya dalam pemberitaan yang ada dalam media online. Tentu sangat disayangkan jika para jurnalis atau pekerja media lainnya memanfaatkan hal tersebut untuk sekedar mencari keuntungan untuk perusahaannya dengan mengorbankan kepercayaan publik terhadap berita-berita yang mereka munculkan di media online.

Media online harus memikirkan cara lain yang bisa memberikan keuntungan baik bagi media, pengiklan, maupun pembaca sebagai konsumen. Karena jika hal tersebut terus dibiarkan terjadi, maka ke mana lagi masyarakat akan mendapatkan informasi yang benar sesuai fakta yang terjadi di lapangan?.

Yang terjadi masyarakat akan kehilangan kepercayaan mereka terhadap media yang dikatakan merupakan salah satu pilar demokrasi. Masyarakat seakan menaruh harapan pada media untuk mendapatkan informasi yang benar di tengah kehidupan politik Indonesia yang semakin kacau.

Namun, jika media pun sudah tidak dapat menjaga kepercayaan publik karena adanya berbagai kepentingan maka dapat dipastikan keberlangsungan kehidupan masyarakat akan sembraut dan hal buruk yang akan terjadi adalah konflik.

Oleh karena itu para jurnalis dan pekerja media terutama media online harus bisa menjaga kepercayaan masyarakat melalui pemberitaannya yang kredibel. Bukan hanya sekedar mencari untung. Media online harus bisa menempatkan kepentingan masyarakat banyak dibandingkan kepentingan medianya sendiri (walaupun hal tersebut terdengar mustahil).

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun