"Pak Ustadz, sebaiknya berhati-hati saat menerima pemberian makanan dan minuman dari warga sini", nasihat salah satu warga yang mulai akrab dengan Ustadz Syarafuddin, Da'i muda Dewan Da'wah yang saat itu baru saja mendapatkan penugasan Dakwah di Pulau Banyak, Kabupaten Singkil, Aceh.
Bercerita dalam kunjungan ke kantor Laznas Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, pada tanggal 19 September 2024. Beliau menceritakan pengalaman-pengalaman yang dialami selama berdakwah di Pulau tersebut, baik dari segi suka dan duka nya.
Merintis Dakwah di Pulau Banyak
Tahun 2019, Bersama ratusan lulusan STID Mohammad Natsir yang disebar ke berbagai wilayah di Indonesia, Ustadz Syarafuddin memulai pengabdian nya di Pulau Banyak dengan harapan besar, memberikan yang terbaik berdakwah di Masyarakat dan mengurangi ketimpangan pemahaman Masyarakat terhadap Islam yang kaffah sehingga tidak akan didengar lagi kabar pilu umat Islam yang belum bisa sholat dan berwudhu dengan benar, atau berganti keyakinan dikarenakan bujuk rayu pihak lain disebabkan tidak adanya guru/Da'i yang membimbing Masyarakat tersebut.
Seperti diceritakan oleh Ustadz Syarafuddin, ayah dari 2 orang anak ini -- Beliau memiliki tekad yang kuat untuk berdakwah didaerah penugasan nya, meminta restu dari kedua orang dikarenakan medan dakwah yang boleh dikatakan jauh dari kata layak secara fasilitas. Hambatan transportasi dan sarana komunikasi adalah salah satunya. Untuk mencapai tempat mengajar beliau harus menumpang perahu yang memakan waktu berjam-jam untuk mengunjungi berbagai pulau. Kemudian ancaman badai terkadang dihadapi, bahkan dalam satu kesempatan, ombak besar hampir menenggelamkan perahu yang ditumpangi.
Masyarakat yang menjadi objek dakwah pun, pada awalnya abai dan hanya anak-anak yang mereka serahkan untuk diajari oleh Ustadz Syarafuddin, sementara para orang tua lebih banyak disibukkan oleh kesibukan menangkap ikan dan dikebun.
Hasil dari sebuah Perjuangan
Melalui ketelatenannya lah Ustadz Syarafuddin merancang berbagai kegiatan hingga dapat meraih simpati Masyarakat, sehingga pengajian nya bisa diikuti tidak hanya oleh anak-anak, tetapi juga oleh para remaja, dewasa dan orang tua.
Ustadz Syarafuddin juga menjelaskan, selama lima tahun di Pulau Banyak, Beliau merancang kajian rutin, rumah mengaji dan berhasil mengkaderkan 8 anak muda, yang akhirnya juga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan di STID Mohammad Natsir. Beliau berharap, dari kedelapan anak muda ini kelak, syiar dan dakwah Islam bisa dilanjutkan oleh mereka setelah nanti menyelesaikan Pendidikan dan Kembali ke kampung mereka di Pulau Banyak.