Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Review Buku "Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas"

29 April 2019   12:09 Diperbarui: 29 April 2019   12:20 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku berjudul Islam, Kepemimpinan Perempuan dan Seksualitas merupakan buku hasil karya dari dosen saya, Bu Neng Dara Affifah. Buku ini diterbitkan pertama kali oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia pada bulan Desember 2017. Buku ini memiliki jumlah halaman sekitar kurang lebih 364 halaman.

Buku ini memiliki banyak kelebihan. Dari pandangan saya pribadi, cover atau halaman depan dari buku ini bisa saya katakan sangat menarik. Pertama, dengan font judul yang cukup besar dan tebal di halaman cover bisa menarik perhatian saya kearah judul tersebut dan membuat saya semakin penasaran dengan bagaimana kira-kira isi dari buku ini. Lalu yang kedua, gambar yang ada ditengah-tengah cover sangat berperan besar dalam mempercantik tampilan dari cover buku ini. Pemilihan warna background menurut saya juga sudah sangat baik. Bagi saya dari segi harga buku ini termasuk mahal, tetapi jika dilihat lagi dari faktor kualitas buku yang baik dan juga faktor isi buku ini yang memiliki bahasan lengkap mengenai fenomena-fenomena yang dihadapi oleh perempuan menjadi alasan yang kuat bagi saya untuk tidak lagi mempermasalahkan soal harga.

Buku ini merupakan kumpulan berbagai tuliasan karya bu Neng Dara Affifah (dimuat di berbagai buku,jurnal dan surat kabar) dalam rentang waktu sejak awal reformasi tahun 1998 sampai dengan tahun 2016.

Isu mengenai fenomena diskriminasi yang sering terjadi kepada perempuan menjadi salah satu topik yang membuat saya tertarik untuk membacanya. Didalam buku ini dijelaskan bahwa diskriminasi terhadap perempuan pun sudah ada sejak zaman dahulu. Pada masa itu perempuan dianggap manusia yang tidak utuh, dikerdilkan dan diremehkan.

Hal ini sebenarnya sangat bertentangan, bahkan Nabi Muhammad S.A.W pun sangat menyayangi dan menghormati perempuan semasa hidupnya. Bahkan didalam agama islam pun ada keutamaan untuk saling memandang manusia dengan tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya. Karena dalam agama islam yang membedakan kualitas seseorang dengan yang lainnya dapat dilihat dari kualitas ketakwaan dan kebaikan semasa hidupnya, serta warisan amal baik yang akan ditinggalkannya kelak. Bukan semata-mata membedakan seseorang dan merasa lebih baik dari orang lain berdasarkan jenis kelaminnya atau dari manakah seseorang itu berasal (ras).

Isu yang cukup menarik didalam buku ini yaitu mengenai perempuan sebagai pemimpin. Yang jadi perdebatan adalah apakah boleh perempuan menjadi pemimpin? Lalu bagaimana menurut agama islam? Dibuku ini ada beberapa hadist yang dimuat oleh bu Neng Dara, salah satu contohnya "masing-masing kamu adalah pemimpin. Dan masing-masing kamu bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya" (Hadist Riwayat Ibn Abbas) dalam konsep ini  berarti tidak ada batasan bagi perempuan untuk menjadi pemimpin.

Lalu ada juga kontra tentang perempuan sebagai pemimpin yaitu dilihat dari ayat Al-Quran yang dipakai sebagian orang untuk menolak kepemimpinan perempuan yaitu "laki-laki adalah qowwam dan penanggung jawab terhadap kaum perempuan" (An-Nisa: 34), ahli tafsir klasik menganggap laki-laki lah yang memiliki kekuasaan (superior) dan memandang perempuan berada di posisi inferior. Maka dari itu seolah-olah menciptakan pandangan bahwa laki-laki lah yang pantas menjadi pemimpin bukan perempuan.

Pembahasan selanjutnya yang tidak kalah menarik yaitu mengenai konsep keperawanan (virginitas). Perempuan-perempuan cenderung khawatir mengenai masalah keperawanan, seperti contohnya pada saat kondisi malam pertama. Perempuan sangat khawatir jika seandainya tidak mengeluarkan darah, maka ia akan dianggap sudah tidak perawan. Darah yang keluar tersebut adalah selaput dara. Padahal ada kemungkinan juga selaput dara itu sudah rusak akibat beberapa aktivitas seperti naik sepeda atau olahraga yang berat, yang mengakibatkan selaput dara itu robek karena sangat tipis. Konsep ini dibuat oleh sistem patriarki, dimana selaput dara yang tipis itu lah yang menentukan keperawanan (virginitas) seseorang. Dalam kasus ini Bu neng dara dalam bukunya (hal 184) berpendapat:

"Konsep keperawanan adalah konsep yang dibentuk oleh konstruksi nilai dari masyarakat patriarkat yang tujuannya tidak lain dari pengarusutanaan laki-laki dab pengecilan diri perempuan dengan melihat perempuan dari selaput tipis selaput dara dan bukan pada kepribadiannya, pemikirannya, keilmuannya....."

Buku karya bu neng dara ini sangat menarik. Bahkan sangat mudah untuk dipahami karena kalimat yang ditulis oleh bu Neng Dara sangat sederhana namun jelas yang memudahkan pembaca memahami topik-topik menarik yang ada didalam buku ini.

Buku : Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas
Penulis : Neng Dara Afiffah
Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017, Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun