Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provensi di Indonesia yang pertumbuhan ekonominya berkembang baik. Â Kabupaten Mojokerto yang merupakan wilayah di provensi Jawa Timur mendapatkan dampak pertumbuhan ekonomi yang meningkat di tunjukan dengan meningkatnya daya beli masyarakat. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat mendukung berkembangnya usaha jamu. Terutama jamu gendong yang sudah terkenal di desa bakalan. Jamusendiri memiliki pengertian obat tradisional dengan bahan dasar empon-empon yang telah diturunkan dari generasi ke generasi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap vbaik. Sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi jamu karena sadar bahwa selain jamu memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, juga dapat melawan penyakit dan meningkatkan stamina tubuh. Potensi jamu Indonesia masih menjajikan hal ini terlihat pada permintaan terhadap jamu yang terus mengalami peningkatkan dari tahun ke tahun.
Pembuatan jamu gendong menggunakan bahan utama empon-empon yang diparut kemudian diambil airnya kemudian dimasak sampai mendidih. Empon-empon sendiri mengangung senyawa yang berkhasiat di antaranya adalah kukumin yang terdapat pada temulawak. Selain kurkumin, di dalam temulawak juga dapat terdapat senyawa fenol yang berfungsi sebagai antioksidan karena kemampuannya menangkal radikal-radikal bebas dan radikal perosida sehingga efektif dalam menghambat oksidasi lipida
Kunyit mempuyai kandugan kimia flavonoid dan minyak atsiri yang berperan sebagai antioksidan setara BHT. Kunyit putih diketahui mengandung senyawa kurminiod yang menyebabkan bahan tersebut mempuyai sifat antioksidan yang baik utuk menghambat proses oksidasi yang terjadi dalam tibih. Daun serai memiliki kandugan senyawa aktif fenol yang dapat berperan sebabagai antioksidan. DIlihat dari sisi nilai ekonominya juga empon-empon yang ada di pasaran masih tergolong murah dan perlu adanya pegembangan produk sehingga nilai keekonominya bisa meningkat
Permasalahan Mitra
Uraian diatas membuktikan bahwa empon-empon yang dihasilkan masyarakat Dusun Bakalan sangat berpotensi untuk dikembangkan. Akan tetapi pada proses pembuatan jamu yang berasal dari empon-empon di UMKM Bapak Saidi sudah menggunakan mesin pemarut tetapi UMKM Bapak Saidi belum mengerti penggunaan dan perawatan mesin pemarut. Dalam proses pembuatan jamu masih banyak kendala sehigga proses berpengaruh pada kualitas jamu dan jumlah produksi jamu yang menurun. Hal inilah yang mejadi permasalahan bagi UMKM Bapak Saidi di desa bakalan.
Solusi dan Target
Untuk menyelesaikan masalah mitra maka perlu dilakukan pelatihan pembuatan jamu tradisional berbahan empon-empon di UMKM Bapak Saidi.
Metode Pelaksanakan
Metode yang dilakukan untuk mencapai tujuan yakni dengan cara melaukan pelatihan pembuatan jamu tradisional berbahan empon-empon di UMKM Bapak saidi . Adapun tahapan pelaksanakan program pengambdian kepada masyarakat yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut