Setelah 4-6 jam, cairan tersebut perlu dikeluarkan dan diganti dengan cairan yang baru.
Sehingga beberapa pasien dan keluarga pasien mengutarakan "Betul dok, Cuci darahnya gratis. Tapi kami perlu ongkos dok untuk perjalanan ke RS Kabupaten tersebut dan perjalanan memakan waktu 2-3 jam sekali jalan, sedangkan kami tinggalnya di kabupaten ini"
Terakhir, faktor dukungan keluarga juga menjadi sangat penting. Terkadang pasien dengan gagal ginjal kronik yang memerlukan HD rutin, memiliki kondisi fisik yang lemah; sehingga tergantung dengan dukungan keluarga terus-menerus untuk mengantarkan ke Rumah Sakit untuk HD.
Sehingga beberapa kali, saya menemukan pasien HD yang datang ke Unit Gawat Darurat dengan sesak nafas karena kelebihan cairan dan ketika ditanyakan apakah kemarin HD. Dijawab, "Kemarin tidak HD dok, karena tidak ada yang mengantarkan"
Sebagai kesimpulan, Seorang dokter wajib mengerti bahwa meminta pasien untuk memulai HD merupakan suatu keputusan yang mungkin bisa menakutkan dan juga membutuhkan banyak pertimbangan dan persiapan. Salah satu hal yang terpenting adalah bekerjasama dengan keluarga dalam membantu Sang Pasien untuk dapat menerima kondisinya dan ikhlas menjalani HD. CAPD dapat menjadi solusi alternatif pasien dengan gagal ginjal kronik yang terkendala jadwal padat ataupun transportasi.
Sebagai catatan, tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman saya pribadi di lapangan dalam menghadapi pasien. Tidak diperuntukkan menggantikan nasihat medis atau menyinggung siapapun.
Salam sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H