"Ini," Earth mengeluarkan pena dan kertas serta sebuah botol kaca, "tuliskan pesanku kepada Ocean dan Sky. Aku tak bisa membaca dan menulis, jadi kau harus bantu aku. Tuliskan kalimat yang akan kukatakan ini, dan aku akan menyampaikan kepada mereka."
Emily ragu-ragu saat menerima semua itu, "Apa yang harus kutuliskan? Kuharap kau takkan menyakiti mereka!"
"A ha ha ha ha ha ha! Tidak, setidaknya, bukan hari ini, Sayang!" Earth tertawa setengah mengejek, "Ikuti saja apa kata-kataku dan aku yakin, demi dirimu, mereka akan hadir dalam undangan pestaku!"
Zeus terus mengawasi dari jauh. 'Earth sedang menjalankan apa yang Hannah titahkan, aku yakin! Oh ya, Hannah. Aku harus datang kepadanya sekarang juga sebelum terlambat. Walaupun ia terluka dan tak berdaya lagi, namun ia tetap saja ancaman terbesar juga bagi kedua putraku!
Sebelum entah dengan cara apa ia berhasil memunculkan putri kami yang ditinggalkannya di Evermerika, ia harus kuberi kenang-kenangan tak terlupakan lebih dahulu!
Bukankah ia mencintaiku setengah mati, menuruti titahku untuk membesarkan Earth, putraku yang tak bisa kucabut nyawanya dengan kedua tanganku sendiri? Nah, kini tugasmu sudah selesai, Hannah! Well done! Dan sudah saatnya bagi kita untuk berpisah, kali ini untuk selama-lamanya!'
Meninggalkan Earth dan Emily yang masih menuliskan pesan rahasia untuk Ocean dan Sky, Zeus kembali ke area puri secara diam-diam. Ia sadar, para pekerja kebun dan penjaga akan segera mengenali sosok asingnya dan bisa-bisa membunuhnya seketika, maka dilumurinya lagi dirinya dengan lumpur sisa hujan tadi hingga penampilannya kembali kumuh, mendekati 'mengerikan'.
Tujuannya hanya satu : paviliun tempat Hannah dirawat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H