Di mana sebenarnya kini Emily berada malam ini? Ia sendiri tak tahu pasti mengapa kini ia memilih 'jalan ini.'
Ketimbang tetap berada di puri bersama Ocean atau Sky, hidup nyaman dalam kemewahan dan perlindungan, baru kali inilah ia beranikan dirinya untuk melarikan diri bersama Earth.
Mereka bersama Pedang Terkutuk pergi entah kemana setelah terburu-buru meninggalkan puri. Bukan ke Lorong Bawah Tanah. Earth tak ingin berada di sana lagi untuk seumur hidupnya setelah berhasil keluar, terlebih lagi setelah ia menemukan Emily. Gadis yang membukakan mata hati sekaligus mengobarkan hasrat terpendamnya.
Dan mereka kini seakan 'dipersatukan' oleh nasib dan takdir. Sama-sama terbuang dan terdampar. Sama-sama 'sendirian' dan terasing pada awalnya.
Earth walaupun masih begitu liar dan tentu saja tak sedewasa Ocean, entah mengapa, di satu sisi begitu memesona Emily. Bukan hanya tubuhnya yang seakan mengingatkan pada kekerasan dan penderitaan masa lalu yang belum terlalu lama. Namun juga hatinya yang murni dan tanpa keinginan macam-macam terhadap apapun milik Vagano. Kecuali itu. Dangerous Attraction.
Ia hanya ingin bebas. Dan ia hanya ingin dicintai.
"Aku suka berada di sini," Earth ternyata membawa Emily ke tepi jurang terjal yang menghadap ke lautan lepas di pantai berbatu karang tajam, "walau tempat ini takkan pernah disukai siapapun, konon berbahaya, namun aku suka bahaya."
Earth duduk di tepi setelah menancapkan pedangnya di tanah dekat tempat itu. Kedua kakinya dibiarkannya turun tepat di bibir jurang.
Emily sempat gamang. Ia tak berani dekat-dekat, takut salah langkah, terpeleset dan jatuh. Namun Earth tak memaksa gadis itu ikut-ikutan duduk dengannya.
"Kau boleh duduk di mana saja kau mau, aku tak keberatan, asal kau jangan pergi jauh-jauh dariku. Kau malam ini harus ada di sisiku. Jangan kuatir, kau tak perlu melakukan apa-apa denganku."