Sementara di luar, di hutan dekat lubang jendela keluar darurat dimana Lilian sedang turun sendirian untuk 'mencari Zeus', Ocean dan Sky duduk berjauhan di atas rumput di bawah pohon rindang, menunggu dalam diam.
Keduanya tak banyak bicara dan juga tak berinteraksi. Masing-masing saling heran dengan apa yang terjadi di antara mereka. Bukan hal yang wajar, karena selama mereka bersama, baru beberapa hari yang lalu mereka untuk pertama kalinya tidak kompak, dan puncaknya adalah hari ini.
Ocean diam-diam masih mencemaskan Emily. Ia begitu takut pada apa yang hampir saja ia perbuat semalam, hampir menodai gadis itu. Merenggut paksa kesucian satu-satunya wanita muda di pulau ini hanya gegara cemburu pada Earth, adik bungsunya yang belum juga terlihat. Ia khawatir Emily malah berbalik membencinya dan malah betul-betul berbalik pada Earth. Maka ia berjanji, sepulangnya dari tempat ini nanti, ia akan meminta maaf. Sekaligus nanti pada hari ulang tahun ke 23, Ocean ingin memberikan kejutan pada gadis itu. Kejutan apa? Ia bahkan belum membukakannya pada Sky.
Sementara Sky masih merahasiakan kehadirannya kemarin malam di paviliun Hannah. Dimana ia memukul pingsan para penjaga pintu karena tak ingin mereka tahu identitasnya. Dan diam-diam membius Hannah dan menurunkannya di Lorong Bawah Tanah. Ia begitu ingin wanita itu 'menderita' setelah jelas-jelas mengakui perbuatan-perbuatan busuknya. Apalagi setelah kudanya Thunder Runner terluka parah. Ia yakin, semua dalang adalah Hannah.
Selain itu, muncul dalam hatinya keinginan untuk ikut memegang kendali atas semuanya. Selama ini selalu Ocean, misalnya kedekatan Emily dan Ocean. Bahkan bila benar, Earth dengan Emily. Sedangkan Sky selalu dianggap penggembira saja, cowok alim dan baik hati. Siapa bilang? Sky juga bisa kesepian. Sky juga mungkin harus memiliki Emily, bila perlu! Ia punya peluang sama besar dan sama berhaknya dengan semua. Dengan atau tanpa cinta. Semua bisa saja terjadi, 'toh ia dan kedua saudaranya memiliki wajah yang sama!
Keduanya berpandang-pandangan dengan canggung, tak pernah merasa seperti belakangan ini.
"Gawat, Tuan-tuan Muda Vagano!" tetiba beberapa orang petugas atau pengawal puri datang terengah-engah, "Kami sudah mencari Anda berdua kemana-mana, ternyata ada di sini. Kami hendak mengabarkan, Hannah Miles menghilang dari kamarnya. Penjaga-penjaga di depan pintunya baru tadi pagi sadarkan diri karena semalam diserang pemuda tak dikenal. Mereka tak tahu siapa dan kemana Hannah dibawa pergi atau mungkin melarikan diri!"
Kedua kembar Vagano berdiri. Ocean terhenyak, sementara Sky sekejap membuang muka. Ia tak ingin ada yang tahu semuanya, bisa runyam nanti! Maka ia berlagak tak tahu.
"Masa 'sih? Jangan-jangan Earth berani muncul dan memihak wanita itu, bukankah mereka sama-sama membenci kita? Ingin kita mati?" Ocean tentu saja langsung menduga saingan cintanya itu sebagai pelaku. "Bagaimanapun mereka berdua harus segera kita temukan dan kita tahan. Kita takkan menyakiti orang, namun kita takkan membiarkan mereka berbuat hal-hal mengerikan!" Ocean rasanya ingin segera pergi mencari bersama para pengawal itu.
Namun Sky tentu saja belum mau, sebab selain masih memikirkan Lilian di bawah sana, ia tak ingin siapapun tahu apa yang ia telah lakukan.