Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Episode 36: Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 1 (Novel Romansa Misteri)

4 Juli 2023   07:45 Diperbarui: 4 Juli 2023   07:54 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Point-of-view Earth Vagano:) 

'Aku tahu nyawa wanita tua yang dipanggil Lilian itu dalam bahaya besar. 

Walau Si Tua itu satu-satunya orang yang 'kukenal' dan telah memberiku makan selama puluhan tahun, secara literal, 'memberiku hidup', namun tetap saja ia bukan seseorang yang paling kusayangi dan kukasihi. 

Maka aku mendekat dan berusaha mencegahnya melakukan hal yang buruk kepada Lilian. 

Dan benar, Si Tua tak berlama-lama menyembunyikan benda tajam itu dan menodongkannya ke hadapan Lilian, 

"Dini hari ini adalah saat-saat terakhirmu, Lilian mantan sahabatku. Kau takkan pernah melihat mentari pagi lagi! 

Karena sudah terlalu lama kau menyimpan rahasia keluarga lelaki yang aku cinta sekaligus aku benci, dan hari ini juga rahasia itu harus ikut bersamamu menuju liang kuburmu!" 

Dan Si Tua langsung bergerak maju hendak menghujamkan pisau yang ia bawa ke tubuh wanita bernama Lilian itu.

Tapi dalam duniaku, di mana aku sudah begitu terbiasa dengan hewan-hewan malam yang bergerak lambat sekaligus cepat bagi manusia, gerakan Si Tua yang tangannya sering bergetar-getar itu begitu lambat bagaikan bermenit-menit. Walau aslinya hanya satu atau dua detik kurang saja. 

Dan aku bergerak maju bagai gerakan lambat, meraih lengan wanita tua itu seketika dan menjatuhkan dirinya, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun