Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 126)

31 Mei 2023   09:21 Diperbarui: 31 Mei 2023   09:37 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Oh. Sungguh mengejutkan. Mungkin ya, benar, beliau sudah tiada. Walau demikian, maaf, aku bukan penjaga bagi sesama Hamba Tuhan. I'm not my brother's keeper. Jadi apa yang sebenarnya kalian inginkan dariku..." Edward Bennet tampaknya takkan menyerah begitu saja, "Orion Brighton, Tuan Henry Westwood?"


"Kami ingin Anda mengakui semuanya secara jujur lalu segera pergi dari sini beserta semua orang yang Anda bawa serta. Sebab Anda tak berhak berada di sini! Kalian sudah menimbulkan banyak kekacauan dan juga melakukan pembunuhan! Aku bukan penguasa di sini, akan tetapi aku sudah tak ingin lagi melihat mukamu. Sepatutnya kami menyerahkanmu kepada yang berwajib, akan tetapi sayang sekali, semua kekacauan ini sudah membuat sistem hukum raib. Sekarang kita kembali ke zaman di mana tak ada pemerintah maupun polisi. Pergilah kalian ke mana saja kalian suka, asal jangan di sini!" Orion sebenarnya juga sudah tak ingin berlama-lama menunda pergi ke kota untuk menjemput Rani. Diiziinkan atau tidak, dihalangi atau tidak, ia harus pergi sekarang juga!


"Oh, baiklah jika begitu. Aku memang bukan seorang pendeta resmi. Aku keluar secara sadar dari pendidikanku beberapa saat sebelum lulus, atau lebih tepatnya, mangkir. Jadi ya, aku memang belum jadi seorang Hamba Tuhan sejati! Dan itu berarti, pemberkatan yang kulakukan pada pernikahan Lady Rosemary Delucas dan Orion Benjamin Brighton waktu itu... memang tidak sah!"


Kalimat panjang yang diucapkan Edward Bennet keras-keras itu membuat terpana semua orang yang mendengarkannya. Terutama Lady Rosemary, orang pertama yang paling tak ingin momen ini terjadi. Namun akhirnya semua terbuka tengah malam menjelang dini hari ini!


"Well, no more big secret. Sekarang kalian sudah puas? Sekarang apa yang kalian akan lakukan? Mengusirku dari tempat ini? Lakukan saja. Aku sudah menang. Putramu satu-satunya sudah berada di medan perang. Gadis cantik Evernesia itu juga. Sayang, aku gagal menculiknya saat kesempatan itu terbuka lebar-lebar. Ia bisa jadi alat barter yang baik untuk sebentuk kekuasaan di sini."


Tetiba pendeta palsu itu tersungkur. Semua mata yang memandang belum lagi pulih dari keterkejutan mereka. Kini satu lagi nyawa melayang!


"Akhirnya kau mati juga, Edward Bennet!" Lady Rosemary berhasil juga menyarangkan timah panasnya di otak pria yang sangat ia benci itu, "Walaupun dia adalah pendeta palsu, sungguh aku tak tahu apa-apa sebelum pernikahan kita terjadi, Orion! Jadi, percayalah kepadaku, sebenarnya bagiku tak masalah, kita telah menikah secara sah!"


"Tidak, Rose. Kita tak pernah benar-benar menikah. Aku sudah tahu semuanya, aku memutuskan untuk berpisah denganmu!" Orion tak peduli lagi pada apapun reaksi maupun alasan-alasan Rose, "Sesungguhnya aku telah memiliki cukup bukti untuk membuktikan jika kau bersekongkol dengan Edward Bennet! Hanya saja aku tak ingin mengungkapkan di sini, karena saksiku belum hadir di antara kita."


Rose sudah hendak menahan langkah Orion yang tetiba beranjak pergi dari area pemakaman itu sambil menggamit lengan ibunya, "Mari, Bu, kita pergi dari sini. Kita bersama-sama ke kota, kita cari dan selamatkan Maharani!"


Akan tetapi sesuatu menahan reaksi Rose itu. Ia sadar betul hubungannya tak dapat ia pertahankan lebih lama lagi. Setelah berhasil membunuh Edward Bennet yang ternyata begitu ingin menguasai kompleks Delucas, bukannya merasa puas, kebohongan yang sudah lama ia pendam terungkap dan kini perasaannya begitu bercampur aduk.
Apa lagi yang akan kulakukan kepada Orion dan sahabatku sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun