Aku yakin sekali jika Edward Bennet, si pendeta gadungan yang tak ada di sini, telah melakukan semua ini! Aku harus mencari informasi seakurat mungkin di pusat generator kompleks Delucas!
Malam itu juga Orion berangkat seorang diri ke pusat generator kompleks di mana beberapa orang kru masih menyelidiki kasus listrik yang padam lalu tetiba menyala kembali. Pemuda itu segera tahu jika ia tak dapat menuduh siapa-siapa. Mereka yang berjaga pada shift itu mengaku tak ada yang aneh, semua terjadi begitu saja. "Mungkin hanya kesalahan teknis, Tuan. Kami mencoba memperbaiki lalu tiba-tiba saja menyala kembali. Ini murni sebuah kecelakaan. Maafkan kami!"
Orion tak dapat diyakinkan begitu saja hanya dengan kata-kata. CCTV sebelum kejadian listrik padam masih menyala, tentunya sempat merekam siapa yang datang ke tempat ini! pikirnya sambil menuju ke ruangan rahasia di main mansion, pusat kamera pemantau itu.
Memutar momen beberapa saat sebelum listrik padam, Orion menemukan memang ada sosok datang sesaat kemudian pergi. Tak terlalu jelas apakah ia Edward Bennet atau bukan karena pria itu mengenakan masker, akan tetapi tak lama listrik padam setelah tamu itu berlalu. Berarti...
"Tuan Henry Westwood!" panggil Orion kemudian kepada sang kepala pelayan seusai Henry selesai mengatur pemakaman para korban, "Para staf yang menjaga generator utama masih tak mengaku. Mungkin Anda sebagai atasan memiliki cara agar mereka buka mulut. Sementara itu aku akan mencari Edward Bennet di seluruh kompleks ini hingga bertemu!"
"Baiklah Tuan Orion, saya tahu pasti apa yang harus saya lakukan. Tetapi harap sabar karena akan sedikit memakan waktu."
"Tentu saja. Asal mereka mengaku, itu sudah cukup bagiku!"
***
Rani dan seluruh rombongannya mulai menjelajahi kota hantu Chestertown pada malam terang bulan cerah mencekam. Walau belum lama pernah berada di sini bersama Orion, masih segar dalam ingatan betapa mengerikannya rombongan zombie yang menyerbu masuk ke dalam toko. Betapa pilunya saat Rani terpaksa membersihkan sosok remaja tanggung yang berpapasan saat mereka berjuang keluar dari sana.
"Nona Rani, akhirnya cita-citaku kesampaian, ingin turun ke kota bersamamu!" Leon tak bisa menahan kegirangannya, "Banyak barang yang bisa kita ambil secara gratis!"