Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 111)

19 Mei 2023   11:57 Diperbarui: 24 Mei 2023   06:18 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Mata Orion menyipit, siaga mengawasi setiap pergerakan Russell yang masih lemah namun tahu bahwa ia tak lagi terkungkung dalam kandang besinya. Zombie itu tampak linglung, sama seperti rekan-rekan senasibnya dari Chestertown. Mereka mungkin tak lagi hidup, tetapi jelas masih memiliki semacam naluri.

Mereka telah dibebaskan kembali walau hanya untuk sementara. Untuk apa? Tak seorang penonton pun tahu apa sesungguhnya tujuan utama pertunjukan mengerikan ini.

Orion sendiri yang sadar, mungkin kesempatan untuk membantu Russell hanya tinggal beberapa saat lagi, It's now or never! batinnya sambil menunduk, melirik senapan yang tersembunyi di bawah kursi penonton. Ia sudah hendak meraihnya, tetapi segera mengurungkan niat. Mama dan Rose berada sangat dekat dan mereka akan terkejut atau malah mencegahku! Tidak sekarang...

Mati-matian berusaha untuk sabar, pemuda itu kembali fokus memandang ke tengah arena. Para zombie itu akhirnya keluar satu persatu setelah mendorong pintu kandang kecil mereka. Russell yang terakhir, tampaknya seperti pribadinya saat masih hidup, tak peduli dengan sekitarnya.

"Finally! Awesome!" Lady Rose kelihatan jelas terkesima walau sedikit ketakutan. Lady Mag sama seperti Orion, tetap waspada. Ia ingin berkomentar tetapi semua kata masih tertahan di mulutnya.

Seorang dari kawanan zombie itu berjalan mendekat ke arah penonton. Kelihatannya itu pertanda tak baik. Penonton dari penghuni kompleks yang berada di balik pagar awalnya berdiri dari tempat duduk masing-masing, segera menjauh atau menyingkir ke belakang karena takut.

"Wah, apa yang terjadi? Ada yang mendekat? Sungguh menegangkan!" pembawa acara mulai bicara lagi lewat megafon, "Jangan khawatir, Penonton. Mereka takkan pernah bisa menyakiti Anda! Semua aman!"

Benar saja. Saat zombie itu mengulurkan kedua tangan dan meraih pagar pembatas, tetiba lengan dan tubuhnya berguncang hebat.

Tersengat listrik ribuan volt, tentu saja ia tak bisa lagi melepaskan diri! Beberapa menit kemudian ia tampaknya sudah terpanggang. Aroma sangit daging busuk memenuhi udara. Penonton-penonton terdekat terpaksa menutupkan tangan ke hidung walau mereka sudah bermasker. Meski sempat ketakutan, rasa penasaran semuanya masih jauh lebih besar!

Zombie-zombie lainnya segera sadar, rekan mereka yang ceroboh itu sudah mati untuk kedua kalinya kali ini takkan pernah bangkit lagi. Mereka kini sudah tahu pagar itu sangat berbahaya, tak boleh disentuh. Mereka belajar dari hal ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun