Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek Anak: Kisah Laron dan Kunang-kunang

18 Mei 2023   06:38 Diperbarui: 18 Mei 2023   06:51 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu musim penghujan di sebuah desa nan tenang permai, seekor Kunang-kunang yang masih muda tersesat ke beranda rumah kecil keluarga manusia. Ia tak bisa menemukan kawanannya. Maka ia menunggu sambil berputar-putar kebingungan.

"Aduh, aku ternyata tertinggal gara-gara keasyikan berkelana sendirian saat menjelajah bersama-sama sepanjang siang. Sekarang bagaimana aku bisa terbang kembali ke kawanan dan keluargaku? Hari sedang hujan, sekarang sudah hampir malam, dan mereka tak juga datang mencariku."

Dalam kebingungannya, Kunang-kunang bertemu dengan kawanan Laron. Sore itu para Laron tampak senang karena bohlam lampu penerang sederhana di teras rumah sebentar lagi akan dinyalakan.

"Wahai Laron-laron yang baik hati, apakah kalian tahu jalan menuju ke telaga sunyi, tempat tinggalku?"

"Hai Kunang-kunang, maafkan kami, kami lebih suka berada di sini di bawah bohlam yang sebentar lagi akan dinyalakan. Jadi, sejujurnya kami tidak pernah tahu jalan ke tempat yang kamu sebutkan itu."

"Aduh, jadi apa yang harus kulakukan? Aku sendirian di sini dan tak ada kunang-kunang lain yang akan datang menjemputku."

"Bagaimana jika kamu ikut saja bersama kami, mendekati bohlam yang hangat dan terang yang akan menyala sebentar lagi? Siapa tahu jika kau terbang ke atas sana, pemandangannya lebih tinggi, sehingga kau bisa melihat ke mana arah telaga sunyi sebelum matahari benar-benar terbenam."

Kunang-kunang yang nyaris putus asa itu tertarik. "Baiklah, akan kucoba. Barangkali menyenangkan dan betul, aku bisa melihat lebih jauh ke sekitar."

Para Laron mulai terbang mendekat ke bohlam yang telah Manusia nyalakan. Kunang-kunang mengikuti kawanan mereka berputar di sekeliling cahaya buatan itu. Ia bisa melihat lebih jauh ke sekitar rumah. Benar jika samar-samar pada sebuah titik di kejauhan, ia melihat telaga sunyi tak seberapa dekat. Ia harus terbang ke sana melalui pepohonan rimbun.

"Aduh, ini sangat panas!" Kunang-kunang mulai merasa kurang nyaman berada di dekat bohlam itu. "Laron, menurutku ini berbahaya. Mengapa kalian bisa melakukan hal ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun