Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 107)

17 Mei 2023   08:58 Diperbarui: 17 Mei 2023   15:30 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leon sebaliknya, bisa tersenyum senang, dalam hati malah bersorak sorai dan berkata "Yes!". Grace seperti biasa hanya dapat menatap kakaknya dan merutuk, namun tak dapat berbuat apa-apa.

"Mengapa harus Nona Maharani Cempaka, Milady?" Henry Westwood buka suara, rupanya juga sangat heran dengan keputusan itu, "Nona Rani tentunya masih belum terlalu mengenal Chestertown, maafkan opiniku ini, Nona, tetapi kita butuh seseorang yang mengenal seluk-beluk kota kecil ini dengan baik!"

"Betul!" Orion menemukan momen yang pas untuk ikut menunjukkan ketidaksetujuannya, "Sebaiknya aku saja yang berangkat, betul, Tuan Westwood? Aku bisa menjaga Leon."

"Tidak!"

Kata yang sama itu diucapkan oleh dua wanita pada waktu nyaris bersamaan! Semua hadirin kembali heran. Lady Rosemary dan Maharani Cempaka saling memandang dengan kakunya. Kebetulan yang sangat mengejutkan!

"Hei, mengapa, Nona?" mata Lady Rose menyipit.

Wanita muda Evernesia yang kini ia pandang berdiri di tempat, berusaha tetap tenang. "Uh, aku hanya... tidak ingin membiarkan Leon, muridku, pergi tanpa penjagaan! Aku bukan hanya guru privat Leon dan Grace, namun juga bisa menjadi seorang pengawas untuk mereka." Dalam waktu singkat Rani berhasil menjawab Lady Rose.

"Oh, baiklah. Tak apa-apa. Sisanya akan mulai diundi. Kenneth, Rani, Leon, kalian memimpin perjalanan. Besok giliran yang lain."

Orion begitu hendak memprotes, begitu pula Henry. Tetapi Rose agaknya tak ingin ada interupsi lagi.

***

Sementara itu, jauh di dalam Lab Barn.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun