Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 92)

9 Mei 2023   08:08 Diperbarui: 9 Mei 2023   08:08 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"John tadi berkata jika Rev. James sudah lama pergi, seharusnya ia sudah lama tiba di mansion Delucas! Tapi sepanjang perjalanan tadi kita tak berpapasan dengan siapapun yang masih hidup!" Orion masih berusaha menganalisa semua yang dibicarakan adik Sang Pendeta Utama Chestertown, "Aku bahkan belum tahu apa-apa mengenai kedatangan Edward Bennet dan semua tentang kamp-nya itu!"

"Aku ingin memberitahukanmu, namun aku juga tak mengerti benar apa yang pria itu inginkan dari Rose." Rani memang belum sempat memberitahukan semuanya kepada Orion, bukan seorang tamu yang ingin ikut campur urusan majikannya.

"Sudahlah, nanti saja, sekarang kita jemput anak-anak dan ibuku, lalu segera mencari Rev. James. Aku khawatir saja. Jika terjadi sesuatu dengan dirinya, bagaimana nasib kita? Ia satu-satunya selain ibuku yang tahu dan juga memegang bukti pernikahan kita!"

"Ya, mari kita kembali!"

Rani belum mampu berpikir jernih, ia sudah sangat mengantuk. Dicobanya untuk berpegangan erat-erat pada tubuh Orion sambil melihat lurus ke depan. Berkonsentrasi pada jalan yang sepi dan membosankan, ia bersyukur mereka tak bertemu zombie.

Beberapa belas meter menjelang gerbang mansion Brighton, tiba-tiba mata Rani terbelalak. Ditepuknya bahu suaminya sambil berbisik tertahan, "Orion, stop. Lihat baik-baik di sana. Gerbang ganda rumah ibumu... terbuka lebar!"

Mata Orion menyipit, ia segera memadamkan lampu sepeda motor. Juga buru-buru mematikan mesin. Ia baru sadar dirinya dan Rani belum lama melakukan kecerobohan besar!

"Oh, bodohnya. Kita tadi pergi terburu-buru tanpa mengunci gerbang! Apa yang terjadi? Jangan-jangan anak-anak Delucas diam-diam pergi dengan sepeda motor mereka?"

"Tunggu dulu, selain itu aku curiga, ada tamu-tamu tak diundang masuk..." Rani yang malam ini baru mendapat dua pengalaman up, close and personal tak mau mengalami untuk ketiga kali.

Pasangan itu masih mampu melihat cukup baik dalam cahaya bulan dini hari cerah yang sebentar lagi akan beranjak pergi berganti fajar.

Dalam simfoni sunyi, beberapa sosok korban reanimasi mengembara tanpa arah di sekitar halaman main mansion Brighton. Mereka tak menggedor pintu, tetap saja, keberadaan mereka sangat berbahaya. Lady Magdalene sudah terkepung!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun