Mengapa Bahasa Indonesia itu unik dan kadang lucu?
Mengapa walaupun konon digelari para guru sebagai pelajaran paling mudah (karena 'toh bahasa ibu kita sehari-hari), masih sangat sulit dipelajari apalagi bisa dapat nilai 100 atau A?
Mengapa orang asing sering bingung dan merasa kagok mempelajari Bahasa Indonesia?
Ini beberapa bukti jika Bahasa Indonesia itu unik, mudah tapi sulit.
1. Perhatikan saja arti kata yang diulang dengan imbuhan -an.
Mobil-mobilan, rumah-rumahan, anak-anakan artinya tentu saja benda bohongan alias mainan atau barang tiruan; mainan bentuk mobil, mainan bentuk rumah, dan boneka.
Bagaimana dengan kost-kost-an, bukan kost bohongan, bukan?
Demikian pula kacang-kacangan, pohon-pohonan dan lain sebagainya.
2. Kita semua tentu sudah tahu jika Bahasa Indonesia memiliki prinsip dua kata benda diterakan secara DM (diterangkan lalu menerangkan) dan bukan MD seperti dalam Bahasa Inggris (menerangkan lalu diterangkan)
Misalnya: Wajah cantik (Inggris: beautiful face)
Tapi perhatikan artinya, ada hal unik dalam Bahasa Indonesia. Misalnya, antara kata obat nyamuk dan obat anak sangat beda artinya.
Obat nyamuk artinya obat untuk membasmi nyamuk, sedangkan obat anak adalah obat untuk anak-anak.
Bubur ayam dan bubur bayi juga beda arti. Bubur ayam berarti bubur yang terbuat dari beras dan daging ayam, sedangkan bubur bayi adalah bubur yang dibuat untuk makanan bayi.
Unik, bukan? Maka kita harus berhati-hati mengartikan, meski sehari-hari sudah terbiasa.
3. Walaupun sudah dipelajari sejak SD, kata depan di, ke, dari hingga saat ini masih membingungkan dan sering salah digunakan dalam hal penyambungannya.
Misalnya di dan kata kerja seharusnya disambung, di dan kata tempat harusnya dipisah. Misalnya (contoh salah): di temukan, dikelas.
Penulisan yang benar:Â Buku Budi yang hilang telah ditemukan oleh Badu di kolong meja tulis di kelas.
Hanya tiga keunikan Bahasa Indonesia yang penulis temukan, jika ada yang lain silakan ditambahkan.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H