Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menulis, Bebas nan Terbatas!

1 Maret 2023   09:42 Diperbarui: 1 Maret 2023   09:50 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Reedsy

Menulis sebenarnya tak perlu dibatasi seperti dalam sangkar atau kotak kaca, pada dasarnya selalu bebas dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Topiknya bisa tentang apa saja.

Namun tak seperti bicara lisan, menulis memiliki beban ekstra yang mungkin masih tidak disadari oleh kebanyakan kita, apalagi jika kita sudah menjadi penulis yang dianggap pro atau veteran.

Apa itu?

Baca juga: Maret Harapan

1. Menulis adalah meninggalkan sebentuk jejak aksara baik fisik maupun digital. Menulis adalah menorehkan sebuah karya, sesederhana apapun itu.

Apa yang kita tuliskan ibarat jejak kaki atau rekam langkah. Tidak akan mudah terhapus walau di atas pasir dan kelak tertiup angin. Waktu dan buku kehidupan telah merekamnya. 

2. Menulis adalah cara berkomunikasi yang sangat mudah, namun sama seperti bicara, tak semua orang mampu melakukan dengan baik. Apabila kau ingin menulismu bertambah baik, sering-seringlah membaca dan menulis.

Mengapa harus membaca? Banyak 'guru-guru' atau 'mastah-mastah kepenulisan tidak menganjurkan untuk membaca. Padahal sama dengan belajar memasak, koki harus tahu rasa bumbu dan bahan masakan terlebih dahulu sebelum terjun ke dapur. Alias apa? Makan! Aneh jika ingin memasak enak tapi tidak suka makan. Sama halnya dengan atlet renang yang mengaku suka berenang, cinta renang, perenang hebat, langganan juara, tapi tidak menyukai air dan tidak mau belajar kedalaman dan arus air. Jadi, penulis harus tetap mau belajar memperbaiki dan mengasah diri. Jangan mau-maunya sendiri tanpa lihat kanan kiri!

Melalui buku-buku bacaan dan tulisan penulis lain yang bermutu, kita mendapat banyak masukan dan edukasi. Bukan untuk diplagiasi melainkan untuk meningkatkan 'gizi'.

3. Menulis bukan asal laku, asal ikut selera pasar, dan asal main imajinasi. Imajinasi yang keterlaluan sama dengan halusinasi. Apa itu halusinasi? Bukan hanya sekadar candaan bahwa halusinasi adalah membayangkan artis favorit dan sebagainya. Halusinasi juga adalah efek samping dari apapun yang membuat kecanduan.

Cerdaskan diri kita dan diri orang lain yang membaca tulisan kita dengan tulisan dan bacaan yang mendidik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun