"Nih, aku bawakan beberapa ke kelas kita! Buku tentang bahasa ya? Kelihatannya menarik. Yuk, kita jalan!"
"I-i-iya, terima kasih ya Jen!" sahut Vincent kikuk sambil berusaha tersenyum ramah.
"Iya, kembali kasih. Yuk, kita ke kelas. Kamu duluan."
"Ba-ba-baik! Sekali lagi, terima kasih banyak, ya."
"Iya. Yuk, sebelum bel masuk bunyi!"
Sebelumnya Jenny belum pernah ngobrol berdua aja dengan cowok nerd ini. Tapi kok senyum cowok ini manis juga, tak sekaku biasanya? Jenny merasa ada suatu perasaan aneh menggelitik hatinya.
Dari ujung koridor kelas-kelas, seorang pemuda lain diam-diam berkacak pinggang. Di sebelahnya, dua tiga cowok lain berjaga bak Minions melindungi Gru.
"Eh, Si Clark Kent atau Si Peter Parker kok bisa-bisanya dibantuin calon Barbie gue! Enak aja, mudah banget kayak di sinetron-sinetron gitu!"
"Hajar aja nanti, Don, pas sekolah bubar!" Minion pertama memberi saran.
"Jangan mau Don, dilangkahin cowok profesor jelek gitu!" Minion kedua mengompori.
"Sengaja 'kali 'tuh! Belagak polos aja, dia pasti sengaja, tau Jen bakal lewat!"