Leon menyerbu masuk dalam ruangan Rani yang kini terbuka lebar. Tadinya ia begitu bersemangat, ingin sekali menunjukkan rasa perhatian spesialnya kepada sang guru muda yang baik hati dan cantik. Namun keraguan tetiba datang menghampirinya. Leon membeku, berdiri terpaku saja di kejauhan, menunda mengusik sosok yang terbaring agak jauh di dalam sana. Tubuh Rani tertutup selimut hingga ke kepala, sekilas seperti tidur tanpa ingin diganggu. Namun Leon tak terlalu memperhatikan, juga tak berani memeriksa, jadi ia tak sampai curiga.
Yes, she looks fast asleep. Dang, I shouldn't bother her. Why am I here? Apa sebenarnya yang kulakukan di sini? Uh, anyway, this is so ridiculous and wrong! I did an invasion of privacy! Ini hal yang sangat konyol dan tak seharusnya kulakukan! Maafkan aku, Nona Rani! Tidurlah dengan nyenyak.
Pemuda tanggung itu sadar, ia terlalu berani mencuri masuk ke kamar gurunya, seorang lawan jenis, tanpa izin. Ia teringat pada kemarahan mamanya yang sangat menakutkan jika ia atau Grace melakukan pelanggaran. Pernah saat ketahuan menyelundup untuk jalan-jalan ke Chestertown tanpa izin, Lady Rose mengurung putranya itu berjam-jam di sebuah gudang tua yang kotor dan gelap, pernah juga hanya menguncinya di kamar tidur. Tetap saja, tindakan pendisiplinan itu membuat Leon trauma.
Mundur perlahan-lahan dan kembali keluar dari paviliun nomor 17, Leon tak lupa mengunci kembali pintu dari luar. Terburu-buru kembali ke kamar tidur sendiri, ternyata Leon tak sadar jika anak kunci cadangan paviliun Rani terjatuh dari sakunya.
***
"Tunggu sebentar, Rev. James. Satu menit lagi saja!" Orion tersipu. Ia dan Maharani masih saling memandangi satu sama lain dengan takjub.
"Rani, ibuku sudah mengatakannya. You need no more praise from me. You already look so beautiful! Aku nyaris lupa pada semua kalimat janji suci karena kehabisan kata-kata!"
"Oh, Orion. Thanks. You look so handsome, too! Ya, kalimat indah ini sangat sering kudengar di film-film, namun begitu mendebarkan untuk diucapkan!""
"Kalian berdua sangat serasi. Ayo, kita mulai. Sebagai hamba Tuhan, aku siap meresmikan."
Di ruang tamu kediaman keluarga Brighton itu, Orion dan Maharani berdiri berdampingan membentuk segitiga bersama Rev. James. Tak banyak berbasa-basi, pasangan itu baru saja mempelajari secara kilat janji suci yang harus mereka ucapkan bergantian beberapa saat lagi. Orion belum lama telah mengucapkan janji serupa bersama Rosemary Delucas, walaupun ternyata 'tidak sah'. Sedangkan bagi Rani, ini hal yang sangat baru! Bagaimanapun ia harus sanggup dan bisa melakukannya.